Suarastra.com – Banjir yang melanda Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan selama delapan hari terakhir berdampak pada kenaikan harga bahan pangan di wilayah tersebut.
Salah satu pedagang di Sangatta Utara, Jumiah, mengungkapkan bahwa harga sayuran mengalami lonjakan hingga dua kali lipat.
Ia mencontohkan, harga sawi yang sebelumnya Rp8.000 per ikat kini naik menjadi Rp15.000 per ikat. Bayam yang awalnya Rp7.000 kini mencapai Rp12.000 per ikat, sedangkan kangkung yang sebelumnya Rp5.000 kini dijual seharga Rp10.000 per ikat.
“Yang naik rata-rata sayuran. Memang setiap banjir, harga sayur pasti ikut naik,” ujarnya, Minggu (2/2/2025).
Hal senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Tini. Menurutnya, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa stok sayuran di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan semakin menipis akibat banjir.
“Sayur di sini berasal dari petani lokal. Karena banjir, tanaman mereka banyak yang rusak, jadi harga ikut naik,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak lahan pertanian di Sangatta yang terdampak banjir, terutama yang berada di dataran rendah.
“Kalau bahan pokok atau bumbu dapur biasanya naik menjelang hari raya. Tapi kalau banjir, pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Justru harga sayuran yang naik paling tinggi,” pungkasnya.
(Caa)