Suarastra.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Minggu (11/5/2025) sore menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah. Intensitas hujan sempat mereda, namun kembali meningkat sejak dini hari, Senin (12/5/2025), hingga menyebabkan genangan dan longsor di beberapa titik.
Salah satu peristiwa tragis terjadi di Jalan Belimau, RT 22, Gang Bulu Tangkis, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Sebuah rumah dilaporkan tertimbun longsor pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WITA.
Seorang ibu beserta tiga anaknya diduga menjadi korban dalam insiden tersebut.
Upaya evakuasi korban dilaporkan terkendala akibat banjir yang mengepung sebagian besar wilayah Kota Samarinda.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Info Taruna Samarinda (ITS), banjir melanda dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 80 sentimeter. Beberapa titik juga dilaporkan mengalami longsor.
Adapun wilayah terdampak banjir dan longsor di antaranya :
Flyover Jalan Juanda
Jalan Damanhuri
Jalan Damai
Jalan AW Syahranie
Jalan Kadrie Oening
Simpang Mall Lembuswana
Jalan Merdeka
Jalan Gerilya
Jalan Lempake (Terminal Bontang)
Jalan D.I. Panjaitan
Jalan Mugirejo
Jalan Adam Malik, Gang Mujahidin, Karang Asam
Jalan Pulau Antasari
Gang Sayur 9, RT 35 Bengkuring, Sempaja Utara
Simpang Empat Sempaja
Jalan Poros Samarinda–Bandara APT Pranoto
Jalan Bitek RT 07 dan RT 01, Samarinda Utara
Jalan Citandui dan Serayu, Tanah Merah
Jalan Gunung Kapur, Giri Rejo, serta Kebun Agung, Lempake
Jalan Pramuka, Gunung Kelua
Jalan Letjen Suprapto
Jalan Wahid Hasyim I, Sempaja; Jalan KS Tubun, Kampung Jawa
Jalan Kartini dan Belimau (sekitar SMA Negeri 9 dan Gereja), Lempake
Jalan Mugirejo Dalam
Jalan Talangsari Luar
dan Desa Pinang Seribu, Kelurahan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara.
Selain banjir, dilaporkan pula pohon tumbang di tanjakan Lubuk Sawah, Jalan Mugirejo. Sementara itu, longsor terjadi di Jalan Bengkuring Raya, Gang Kangkung (samping Bank Kaltimtara) Jalan Giri Rejo RT 25 (seberang gereja) dan Jalan Belimau RT 022, Lempake, dengan dua rumah yang tertimbun. Diduga terdapat empat korban dalam satu keluarga yang tertimbun material longsor tersebut.
Ketua ITS Samarinda, Joko Iswanto, mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang masih mengintai.
“Warga Kota Samarinda diimbau tetap waspada terhadap kondisi banjir di lingkungannya. Kurangi mobilitas yang tidak perlu karena hujan masih berlangsung. Perlu diwaspadai jalan licin, potensi pohon tumbang secara tiba-tiba, serta risiko aliran listrik saat banjir,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur kawasan Kota Samarinda. Tinggi muka air (TMA) dilaporkan terus meningkat dan jumlah titik banjir diperkirakan bertambah.
(Caa)

