Suarastra.com – Suasana haru namun penuh semangat terasa di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tenggarong pada Selasa (4/11/2025). Ketika Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung program pembinaan dan pendidikan bagi anak binaan yang tengah menjalani masa pembinaan.
Dalam kunjungan tersebut, Rendi Solihin, disambut Kepala LPKA Tenggarong Kelas II, Zulhendri bersama jajaran petugas pembina dan puluhan anak binaan. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat sinergi antarinstansi dalam mendukung program reintegrasi sosial bagi anak yang berhadapan dengan hukum.
“Kami sekaligus meninjau kebutuhan-kebutuhan operasional di Lapas Anak ini, karena bagaimanapun juga mereka adalah anak-anak kita semua,” ujar Rendi.
Ia menegaskan, perhatian pemerintah daerah terhadap LPKA sangat penting, mengingat lembaga tersebut menjadi satu-satunya fasilitas pembinaan anak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang berada di bawah pengawasan Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Saat ini ada sekitar 65 anak binaan di sini. Karena fasilitas ini dibangun oleh Pemkab Kukar, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan seluruh kegiatan operasional berjalan dengan baik,” jelasnya.
Rendi menambahkan, dari hasil kunjungan tersebut, Pemkab Kukar akan memberikan dukungan terhadap sejumlah kebutuhan dasar yang dinilai mendesak.
“Beberapa laporan tadi sudah kami terima, terutama kebutuhan pokok yang bisa segera dibantu oleh pemerintah daerah. Nanti yang paling prioritas akan kita tindak lanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala LPKA Kelas II Tenggarong, Zulhendri, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan perhatian langsung dari Wakil Bupati Kukar. Menurutnya, kehadiran pemerintah daerah menjadi dorongan moral sekaligus wujud kepedulian terhadap masa depan anak binaan.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendapat kunjungan dari Pak Wakil Bupati dan beliau meninjau langsung fasilitas yang ada. Ada beberapa kebutuhan yang beliau setujui untuk dibantu, terutama yang berkaitan dengan kenyamanan anak selama menjalani masa pembinaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, salah satu kebutuhan mendesak adalah sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di dalam LPKA.
“Kami berharap bisa dibantu pendingin ruangan atau AC untuk ruang belajar. Kondisi di Tenggarong cukup panas, dan hal itu sering membuat anak-anak kurang nyaman saat belajar. Dengan adanya AC, mereka bisa lebih fokus dan betah belajar,” katanya.
Saat ini, LPKA Tenggarong memiliki dua ruang belajar, satu ruang keterampilan, serta satu aula yang digunakan untuk kegiatan bersama. Jumlah anak binaan mencapai 61 orang, dengan dua di antaranya berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang masih dalam proses persidangan.
“Untuk kapasitas, kondisi LPKA masih aman. Tidak terjadi over kapasitas karena daya tampung mencapai 150 anak, sementara penghuni saat ini masih di bawah batas itu. Kami memiliki enam kamar hunian dengan kapasitas maksimal sepuluh orang per kamar,” jelas Zulhendri.
Kunjungan kerja Wakil Bupati Kukar tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong visi dan misi “Kukar Idaman Terbaik” khususnya pembangunan sosial dan moral generasi muda termasuk mereka yang tengah menata kembali masa depannya melalui proses pembinaan di LPKA.
(ADV/Oby/Mii)

