Suarastra.com – Pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang, khususnya di Desa Teluk Dalam-Jongkang, sedikit demi sedikit terus dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Upaya tersebut meliputi perbaikan jalan yang kini telah disemenisasi serta pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) untuk memberikan penerangan bagi masyarakat.
Tepat pada Senin (3/11/2025), peningkatan infrastruktur kembali berlanjut. Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, bersama masyarakat menggelar syukuran dan doa bersama dalam rangka peresmian Jembatan Sei Jongkang.
“Hari ini kita meresmikan Jembatan Sungai Jongkang yang melintasi Sungai Jongkang. Jongkang ini merupakan daerah strategis baru yang sebenarnya sudah lama ada, namun baru dikembangkan kembali di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Bupati Aulia Rahman Basri di hadapan masyarakat Desa Jongkang.

Jembatan tersebut menjadi salah satu jalur alternatif penting yang menghubungkan Kota Tenggarong menuju Samarinda, dengan waktu tempuh yang lebih hemat hingga 20 menit. Pembangunan jembatan ini menelan anggaran Rp14,9 miliar, dengan panjang sekitar 16 meter dan lebar 7 meter. Di kedua sisinya juga dibangun trotoar selebar 1 meter sebagai fasilitas pejalan kaki.
Menurut Aulia, wilayah Desa Jongkang memiliki posisi vital sebagai jalur logistik baru yang menghubungkan Tenggarong dengan Samarinda dan Balikpapan. Keberadaan jembatan ini diyakini mampu memangkas jarak tempuh secara signifikan.
“Kalau kita melewati Jongkang, jarak tempuhnya bisa hanya setengah jam saja. Bahkan nanti kita bisa membuat jalur pintas mulai dari Kutekan Tanah Jara sampai ke Jembatan Mahulu, yang akan semakin mempercepat konektivitas antarwilayah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan alasan utama pemerintah daerah menuntaskan pembangunan yang tertunda selama 13 tahun ini. Jongkang dianggap memiliki nilai strategis tinggi, tidak hanya sebagai jalur logistik, tetapi juga sebagai embrio kota baru di Kukar.
“Kami sudah mendesain kota baru di daerah Jongkang. Ada beberapa spot yang disiapkan. Sekarang kegiatan industri sudah mulai banyak, termasuk perkapalan dan dok kapal. Lahan di sini masih luas dan sangat memungkinkan untuk kita tata dengan baik,” ujarnya.
Rencana besar itu mencakup pembangunan pusat-pusat ekonomi, fasilitas publik, hingga sarana pendidikan dan kesehatan.
“Kita berharap nanti di Jongkang ini bisa muncul kota baru. Bahkan kita sudah merencanakan pembangunan mal, sekolah internasional, dan sekolah nasional Bhayangkari di Tenggarong Seberang,” tutur Aulia penuh optimisme.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, menjelaskan secara teknis bahwa jembatan ini merupakan bagian dari ruas Jalan Teluk Dalam-Jongkang sepanjang 10 kilometer. Ia memastikan seluruh aspek keamanan telah diperhatikan, termasuk pemasangan lampu penerangan dan pagar pengaman di kedua sisi jembatan.
“Dengan selesainya jembatan ini, daerah Jongkang resmi terbuka dari isolasi. Kita sudah lihat di kiri kanan jalan mulai banyak warga menimbun tanah. Itu tanda bahwa ekonomi mulai bergerak, usaha baru akan tumbuh di sekitar kawasan ini,” kata Wiyono.
Ia menambahkan, pembangunan belum sepenuhnya selesai karena masih ada sekitar 1,6 kilometer ruas jalan yang akan disempurnakan menjadi dua jalur. Namun untuk sementara, fungsi utama jembatan sudah dapat dinikmati masyarakat.
“Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada kendala berarti. Ke depan, kita cicil menjadi dua jalur agar arus kendaraan bisa lebih lancar tanpa harus bergantian arah,” ujarnya.
(Adv/Oby/Mii)

