Suarastra.com – Hujan turun perlahan di Tenggarong, membasahi pelataran Stadion Rondong Demang yang selama seminggu terakhir menjelma menjadi panggung harapan. Namun langit kelabu tak sanggup membubarkan euforia.
UMKM Show 2025 menutup tirainya dengan cara paling meriah yang bisa dibayangkan dengan sorak sorai penonton, gemerlap lampu panggung, dan suara emas Rony Parulian yang menyanyikan bukan hanya lagu, tapi juga rasa syukur.
Dari atas panggung, Rony menyapa penonton yang bertahan di bawah gerimis dengan senyum hangat. Lagu-lagu pop romantisnya menggema, menemani langkah-langkah kecil yang menyusuri lorong tenda, mencari jajan dan kenangan.
“Biasanya kalau hujan orang males keluar, tapi tadi saya lihat orang tetap rame, tetap beli. Hati ini senang, Mas,” tutur Rika (42), penjual telur gulung yang baru pertama kali ikut UMKM Show. Matanya berbinar meski peluh dan hujan bercampur di keningnya.
UMKM Show memang tak hanya jadi arena pertunjukan. Ia adalah ruang perjumpaan antara rakyat dengan semangat hidup yang dikemas dalam bentuk festival. Sejak 14 Juni, acara ini bukan hanya dihiasi panggung besar dan nama-nama tenar seperti JKT48, DJ HBRP, hingga Rony Parulian, tapi juga tenda-tenda kecil yang menjual manik-manik, kopi lokal, makanan, hingga mainan anak-anak.
“Yang paling saya suka tuh suasananya, hidup banget. Hujan-hujan juga tetep semangat. Aku sampai beli lima makanan berbeda,” ujar M. Damar (20), mahasiswa dari Samarinda yang datang bersama teman-temannya. Mereka datang bukan hanya untuk konser, tapi juga mencicipi geliat ekonomi lokal yang disajikan dalam bentuk yang menyenangkan.
Indra, Direktur Kreatif UMKM Show, menyebut penutupan ini bukan akhir, tapi justru langkah baru untuk membuat panggung rakyat yang lebih luas lagi di tahun mendatang.
“Kita belajar dari setiap helatan. Tahun ini kita berhasil gandeng sponsor lokal, tiket habis, dan yang paling penting UMKM senang. Itu yang paling membahagiakan,” ujarnya saat ditemui usai acara.
Meski hujan sempat membasahi, cahaya lampu panggung yang memantul di genangan air malah menciptakan lanskap yang tak terduga semacam puisi visual dari Kota Raja yang tak pernah kehabisan akal untuk bersyukur.
UMKM Show 2025 menjadi bukti bahwa sebuah perayaan tak melulu soal megahnya panggung atau siapa yang tampil, tapi tentang siapa yang diberi ruang. Pedagang kecil, seniman lokal, pengunjung dari berbagai daerah semua menyatu dalam simfoni yang tak lekang oleh gerimis.
“Semoga tahun depan ada lagi. Kalau bisa dua kali setahun,” kata Rika sambil tertawa pelan, menutup stan telur gulungnya dengan hati yang penuh.
Karena di Kota Raja, tenda-tenda kecil ternyata cukup untuk menampung mimpi yang besar.
(Miii)