Suarastra.com – Jalur darat alternatif yang melewati Kampung Abit, Kecamatan Mook Manar Bulatn (MMB), serta sejumlah perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) atau dikenal sebagai Tol Akasia, kini mengalami kerusakan parah. Sejumlah titik di ruas jalan tersebut berlubang dalam, tertimbun material, dan sulit dilalui.
“Kerusakan parah terjadi dari Kampung Muara Jawaq hingga Kampung Abit. Banyak titik yang berlubang dalam dan beberapa bagian tertumpuk timbunan,” ungkap Adi, Rabu (29/1/2025).
Menurutnya, kondisi jalan semakin memburuk dengan adanya kubangan air dan lumpur yang berpotensi menyebabkan kendaraan amblas, terutama bagi kendaraan roda empat tanpa penggerak ganda.
“Sekarang banyak yang memilih jalur poros karena kondisinya jauh lebih baik. Kalau lewat jalur alternatif, takut nyangkut,” ujarnya.
Adi menambahkan, jalur Tol Akasia sebenarnya lebih singkat dibandingkan jalan poros atau Trans Kalimantan. Namun, akibat kerusakan yang semakin parah, selisih waktu tempuh antara kedua jalur kini hampir sama.
“Kalau sekarang, perbedaannya hanya sekitar 11-12 menit. Jalan poros sudah banyak diperbaiki, sedangkan Tol Akasia justru semakin rusak,” tandasnya.
Dari pantauan di lapangan, kerusakan di beberapa titik memang cukup parah. Bahkan, di sepanjang jalur Muara Jawaq hingga Abit, terdapat beberapa kubangan yang menyulitkan pengendara untuk melintas.
(Caa)