Suarastra.com – Agenda tahunan Melas Taon kembali diselenggarakan oleh Lembaga Adat Paser (LAP) selama lima hari, pada 15-19 Oktober 2024, bertempat di Lapangan Gentung Temiang, Kecamatan Tanah Grogot.
Melas Taon, yang dikenal dalam tradisi masyarakat Paser sebagai memerse olo bulan, memelio bintang taon, merupakan ritual sakral yang berarti doa dan hajat untuk masyarakat. Tradisi ini bertujuan menyucikan lingkungan alam serta menjernihkan waktu hari, bulan, dan tahun dari pengaruh ruh jahat dan segala hal buruk.
Agenda tahunan ini diramaikan dengan berbagai kegiatan yang menggambarkan kekayaan seni, budaya, tradisi, dan olahraga khas Paser. Tidak hanya menjadi ruang pelestarian adat, Melas Taon juga menjadi momen refleksi budaya dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta.
Ketua Dewan Pengurus Pusat LAP, Aji Habibullah, menegaskan pentingnya ritual ini.
“Agenda ini tidak hanya menjaga warisan budaya daerah, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta,” ungkapnya di Tanah Grogot.
Sementara itu, Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Muhsin Palinrungi, berharap Melas Taon semakin dikenal luas dan mampu menghadirkan masyarakat dari berbagai daerah.
“Semoga LAP dapat mengundang berbagai suku dari luar Kabupaten Paser dan Kalimantan, sehingga Paser bisa lebih dikenal,” ujarnya saat menghadiri malam puncak acara.
Menurut Muhsin, kegiatan ini menunjukkan upaya serius masyarakat Paser untuk mempertahankan adat dan budaya mereka di tengah derasnya arus modernisasi.
“Di tengah perkembangan zaman yang kian memengaruhi budaya masyarakat, Melas Taon menjadi simbol keteguhan masyarakat Paser dalam menjaga adat dan budaya mereka,” tutupnya.
(Caa)