Paragraf yang tersisa :
Pagelaran malam itu bukan sekadar panggung pertunjukan, melainkan cermin bagi perjalanan yang belum selesai. ISBI Kalimantan Timur telah menyalakan obor kecil di jantung Kukar, obor yang menyala bukan karena terang sendiri, tapi karena harapan yang dikumpulkan dari banyak tangan: mahasiswa, dosen, seniman, dan masyarakat yang tak ingin budayanya hilang begitu saja di telan zaman.
Dalam tarian-tarian itu, ada ketekunan yang tak terlihat, ada cinta yang tak terucap, dan ada tekad yang pelan-pelan menjelma lembaga. ISBI boleh saja masih bertumbuh, masih mencari bentuk dan nama, namun semangatnya telah menetap dan dari tanah inilah, seni akan terus menjelma, mengakar, dan menari.
(Azm)