Suarastra.com – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, merupakan mantan kader partai berlambang pohon beringin tersebut. Atas dasar itu, Golkar menyatakan komitmennya untuk terus menjaga serta mendukung Prabowo, termasuk jika ia mencalonkan diri kembali pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.
“Enggak perlu meragukan. Kamu tahu bahwa Pak Prabowo itu betul Ketua Umum Gerindra, kader Gerindra. Tapi beliau itu, awalnya adalah kader Golkar,” ujar Bahlil di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025) malam.
“Beliau adalah alumni Golkar. Kami sebagai keluarga besar Golkar akan menjaga beliau sampai kapan pun dan di mana pun,” lanjutnya.
Bahlil menegaskan bahwa dukungan Golkar terhadap Prabowo bukan sekadar sinyal politik semata. Ia menyebut, partainya telah memiliki komitmen kuat untuk mengawal jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran hingga tuntas.
“Kalau kita mah bukan sinyal lagi, sejak Munas sudah saya pidato kok. Saya sudah pidato bahwa kita mengawal pemerintahan Pak Prabowo sama Mas Gibran sampai selesai,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan Prabowo mencalonkan diri kembali, Bahlil menyatakan bahwa Golkar siap mendukung berapa pun periode yang akan diambil oleh Prabowo.
“Sampai selesainya kapan? Sampai selesai. Pak Prabowo mau selesainya kapan? Itu selesai. Kalau mau dua periode, mau berapa, kita bicarakan, enggak ada masalah,” ujar dia.
Sebagai informasi, Partai Gerindra secara resmi telah mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2029 dalam perayaan HUT ke-17 partai tersebut pada 15 Februari 2025 lalu.
Dukungan terhadap Prabowo juga datang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pada 20 April 2025, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, secara terbuka menyatakan dukungan terhadap pencalonan kembali Prabowo di Pilpres mendatang. Pria yang akrab disapa Zulhas itu bahkan mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Prabowo.
Namun, Zulhas memberikan satu syarat: PAN harus diajak berdiskusi terkait penentuan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan belum ingin terburu-buru dalam menentukan arah dukungan politik untuk Pilpres 2029.
“Ya kan masih lama, jangan tergesa-gesa,” kata Cak Imin pada 23 April 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat itu juga sempat berseloroh bahwa dirinya baru enam bulan menjabat di kabinet Prabowo. Oleh sebab itu, baik dirinya maupun PKB merasa belum perlu mengambil keputusan secara cepat terkait dukungan di Pemilu mendatang, meski saat ini telah bergabung dalam pemerintahan Presiden Prabowo.
(Caa)