Suarastra.com – Pasca Lebaran, berbagai sektor industri masih merasakan dampak perlambatan ekonomi, termasuk sektor kuliner yang kerap menjadi tolok ukur daya beli masyarakat.
Pemilik Dandito Restaurant, Rudy Setiawan, mengungkapkan bahwa pelaku usaha di bidang makanan dan minuman saat ini harus berjuang menghadapi penurunan jumlah pengunjung serta tekanan dari sisi harga komoditas.
“Memang ada penurunan daya beli masyarakat setelah Lebaran, bahkan mencapai 20 hingga 30 persen,” kata Rudy, pada Sabtu (26/4/2025).
“Banyak restoran lain yang harus melakukan efisiensi agar tetap bertahan,” lanjutnya.
Meski persaingan di industri food and beverage semakin ketat, Rudy mengaku tidak gentar. Ia menilai bahwa kualitas menjadi faktor utama untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, Dandito Restaurant tetap berkomitmen menjaga standar layanan dan target yang telah ditetapkan. Menurut Rudy, menjaga kepercayaan pelanggan menjadi prioritas utama.
“Kami tidak mengurangi porsi makanan yang disajikan, dan kualitas tetap menjadi yang utama. Kami percaya, pelanggan datang karena kualitas,” tegasnya.
Rudy juga menyoroti langkah efisiensi pemerintah yang dinilainya turut mempengaruhi perputaran ekonomi lokal. Kendati demikian, ia tetap optimistis aktivitas ekonomi akan membaik pada bulan Mei, khususnya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Semoga pada Mei nanti akan ada kenaikan. Aktivitas di IKN sudah mulai meningkat, dan itu bisa berdampak positif terhadap sektor restoran dan perhotelan. Kami berharap tingkat okupansi hotel juga meningkat, karena itu akan membawa tamu ke restoran,” ujarnya.
Selain tantangan daya beli, pelaku usaha kuliner juga dihadapkan pada lonjakan harga komoditas. Namun, Rudy mengaku cukup beruntung karena telah memiliki kebun sendiri untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dapur restorannya.
“Kami bisa menjaga pasokan karena sudah memiliki kebun sendiri. Jadi, ketika harga komoditas naik, kami tidak terlalu panik,” jelasnya.
Menariknya, meski harga bahan baku mengalami kenaikan, Rudy memilih untuk tidak menaikkan harga menu di restorannya.
“Saya lebih memilih mengurangi keuntungan agar lebih banyak pembeli, daripada menaikkan harga dan justru kehilangan pelanggan,” pungkasnya.
(Caa)