Suarastra.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, dijadwalkan melakukan perjalanan dinas ke Berau pada pekan depan. Ia memilih jalur darat dan akan berangkat dari Samarinda pada 11 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menginspeksi berbagai persoalan pembangunan di daerah.
“Ada beberapa agenda,” ujar Akmal beberapa waktu lalu.
Salah satunya adalah meninjau kondisi Geopark di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kutai Timur. Saat ini, kawasan tersebut tengah diusulkan sebagai wilayah lindung atau konservasi.
“Perlu melihat langsung kondisinya,” tambahnya.
Setelah itu, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Talisayan, Berau. Di wilayah tersebut, terdapat permasalahan terkait rumah sakit pratama yang terpaksa merumahkan 57 pegawainya akibat status mereka sebagai tenaga honorer atau non-ASN, menyusul regulasi dari pemerintah pusat.
Pemerintah provinsi perlu meninjau langsung dampak kebijakan tersebut serta mencari solusi agar pelayanan publik, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), tetap berjalan optimal.
Sepanjang perjalanan, jika ditemukan hal-hal yang perlu dievaluasi, rombongan akan berhenti untuk mencatat sejauh mana kebijakan pemerintah berjalan efektif di lapangan.
“Tentu tidak hanya sekadar melihat, tetapi juga mencari solusi,” tegas Akmal.
Perjalanan dinas ini akan berakhir di Maratua, bertepatan dengan pelaksanaan event nasional Maratua Run 2025 pada 15 Februari 2025.
Sebelum membuka acara tersebut, Akmal juga berencana mengecek inflasi harga kebutuhan pokok di Kabupaten Berau menjelang Ramadan yang tinggal kurang dari sebulan.
“Nanti saya akan menyempatkan diri meninjau toko penyeimbang yang ada di sana,” pungkasnya.
(Caa)