Suarastra.com – Setelah melewati proses panjang dan dinamis dalam kontestasi Pilkada 2024, pasangan Aulia Rahman dan Rendi Solihin akhirnya ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih dalam Rapat Paripurna (Rapur) ke-5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, pada Rabu (14/05/2025).
Pasangan yang akan memimpin Kukar untuk periode 2025–2030 ini menggantikan kepemimpinan Edi Damansyah, Bupati Kukar sebelumnya. Penetapan ini menjadi penanda transisi kekuasaan yang tetap dalam jalur program berkesinambungan. Aulia dan Rendi mengusung kelanjutan visi Kukar Idaman, namun dengan semangat baru melalui program yang mereka namai “Kukar Idaman Terbaik”.
Terlihat dalam Ruang rapat paripurna DPRD Kukar pagi itu sangat ramai. Tampak hadir para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, kepala desa, tokoh adat, hingga mahasiswa.
Dalam keterangannya kepada media, Aulia Rahman menyampaikan bahwa penetapan ini bukan akhir dari proses, melainkan awal dari tanggung jawab besar.
“Kalau pelantikan kan kita nunggu waktu ya. Setelah dari sini akan dikirim ke provinsi, lalu ke Kemendagri. Nanti kalau SK dari Kemendagri sudah turun, baru bisa ditentukan kapan pelantikannya. Kita sih ngalir aja,” ujar Aulia.
Namun, di balik sikap santainya, Aulia tegas menyampaikan pesan rekonsiliasi dan semangat kolektif pasca-pemilu.
“Kalau dulu itu ada kubu 01, 02, dan 03, sekarang ini waktunya kita membangun Kutai Kartanegara bersama. Ini bukan Kukar milik 01, tapi Kukar kita semua. Itulah yang kami maksud dengan Kutai Kartanegara Tanpa Sekat,” ucapnya dengan tegas.
Ia juga menjelaskan, bahwa Kukar Idaman Terbaik bukanlah pemutusan dari program sebelumnya, melainkan peningkatan.
“Tidak ada cut off dalam arti, “oh ini Kukar Idaman, ini Kukar Idaman Terbaik.” Tapi ini merupakan suatu pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Menurutnya, segala kekurangan dari program sebelumnya akan diperbaiki dan dioptimalkan agar manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat.
“Kita tidak mau kerja secara sporadis, tidak mau kerja pencitraan. Kita ingin kerja yang terukur, tertata rapi,” tambahnya.
Selain itu, dirinya juga memastikan bahwa tidak ada batas yang memisahkan program lama dan yang baru. Nantinya, ini akan nampak dalam penyusunan RPJMD yang akan kita susun.
Setelah pelantikan, kita akan menyusun dokumen-dokumen perencanaan selama 5 tahun ke depan, tentang apa saja yang harus kita lakukan untuk mewujudkan janji-janji kita di Kukar Idaman Terbaik itu.
Terakhir sebelum menutup pernyataannya, Aulia dengan rendah hati menyatakan bahwa kemenangan mereka bukanlah soal popularitas semata.
“Orang memilih kami bukan karena Aulia Rahman dan Rendi Solihin itu tampan, tapi karena kita punya gagasan dan misi besar untuk membangun Kutai Kartanegara,” pungkasnya.
(Oby)