Suarastra.com – Pemerintah Kecamatan Samboja tengah mengupayakan pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui rencana pembangunan lokasi sentral UMKM di wilayah Kuala Samboja.
Camat Samboja, Damsik, menjelaskan bahwa usulan lokasi tersebut akan dibawa dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mendatang.
Lahan yang direncanakan merupakan milik Pemerintah Kabupaten dan telah dibahas bersama Wakil Bupati Kutai Kartanegara.
“Rencananya akan dibuat seperti ruang terbuka, semacam titik sentral seperti yang ada di Titik Nol Tenggarong. Semua UMKM dari 13 desa dan kelurahan akan diarahkan ke sana,” ujar Damsik, pada Kamis (1/5/2025).
Menurutnya, UMKM di Samboja saat ini masih didominasi oleh produk makanan olahan, seperti kerupuk ikan, kerupuk buah naga, dan kerupuk dari salak pondok yang dikembangkan di Desa Bukit Raya. Selain itu, pengembangan produk berbahan dasar rumput laut juga tengah diupayakan sebagai potensi baru sektor UMKM.
Dukungan terhadap pengembangan UMKM tak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga perusahaan yang beroperasi di wilayah Samboja.
Damsik menyebutkan, perusahaan seperti PHSS dan PHM turut melakukan pembinaan terhadap UMKM dan kelompok tani di beberapa wilayah, seperti Kelurahan Muara Sembilan dan Muara Bakau.
“Peran perusahaan sangat membantu, mereka aktif membina pelaku UMKM dan kelompok tani di wilayah kerja masing-masing,” ungkapnya.
Dengan adanya rencana pembangunan titik sentral UMKM ini, Damsik berharap sektor ekonomi lokal Samboja dapat tumbuh lebih terarah dan terintegrasi.
“Harapannya ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk berkembang secara mandiri,” tandasnya.
(ADV/Mii)