Suarastra.com – Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, akan segera memiliki fasilitas permanen untuk Bank Sampah.
Pembangunan gedung baru ini digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) dan saat ini progres pengerjaannya telah mencapai 80 persen.
“Lokasinya berada di area bekas Rumah Sakit Perkesit Lama. Kami melihat tempat ini sangat cocok untuk dijadikan pusat pengelolaan sampah anorganik,” ungkap Lurah Melayu, Aditiya, pada Jumat (6/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa sejak 2017, Kelurahan Melayu tidak memiliki bangunan permanen untuk Bank Sampah. Selama ini, operasionalnya menggunakan rumah dinas milik TNI yang dipinjamkan dan berlokasi di depan kantor kelurahan.
“Sejak 2017, kami hanya memanfaatkan rumah dinas tentara sebagai tempat sementara. Kini, DLHK telah membantu membangun gedung permanen,” tambahnya.
Walaupun menghadapi keterbatasan infrastruktur, Bank Sampah Melayu tetap beroperasi setiap Jumat pukul 14.00–17.00 WITA. Sampah yang diterima sangat beragam, seperti botol plastik, besi bekas, hingga minyak jelantah.
“Setiap minggunya, rata-rata nasabah menyetorkan tiga hingga empat kilogram botol plastik. Sebagian besar sampah yang disetor berupa plastik dan besi,” jelasnya.
Bank Sampah ini menjadi salah satu program unggulan Kelurahan Melayu, karena selain membantu mengurangi limbah yang berakhir di TPA, juga memberikan nilai ekonomi melalui pengelolaan sampah anorganik.
“Kami berharap Bank Sampah ini dapat menjadi pusat edukasi lingkungan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan,” tandasnya.
(Lii/Azm)