Suarastra.com – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan program “Gerakan Tanam Cabai” yang ditujukan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di 14 kecamatan. Program ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai di pasar lokal.
Sekretaris Disketapang Kukar, Ananias, menyatakan bahwa setiap desa akan menerima 500 Planter Bag yang meliputi sarana dan prasarana lengkap, mulai dari bibit, media tanam, hingga pupuk.
Program penanaman cabai ini menyerap anggaran dari APBD-P Kukar sebesar Rp 2,5 miliar, yang mencakup kebutuhan dasar.
“APBD ini kita anggarkan Rp 2,5 Miliar itu sudah termasuk bibit, pupuk hingga honor pendamping desa,” ucapnya, pada Jumat (8/11/2024).
Menurut Ananias, Disketapang menargetkan gerakan tanam cabai ini dapat terealisasi pada pertengahan Desember 2024.
Dengan melibatkan 40 kelompok KWT, program ini dirancang agar KWT membudidayakan tanaman cabai di pekarangan rumah atau kebun masing-masing.
“Selain menjaga stabilitas harga cabai, kami berharap KWT dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan cabai lokal, dan di masa depan mampu memproduksi cabai secara inovatif,” ucap Ananias.
Untuk diketahui, metode penanaman menggunakan Planter Bag, yang dinilai efektif dalam memperpanjang usia tanaman dan memberikan kemudahan bagi petani di kawasan dataran rendah atau bantaran sungai.
Ananias optimis bahwa gerakan ini akan membantu menjaga ketersediaan cabai sekaligus menstabilkan harga di pasar.
(Azm)