Suarastra.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Barat menerima sejumlah laporan dari masyarakat yang menuding PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) sebagai penyebab keterlambatan pemasangan jaringan listrik di beberapa kampung di Kecamatan Mook Manaar Bulatn (MMB).
Menindaklanjuti laporan tersebut, DPRD Kubar melalui Komisi II telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan di lapangan guna memastikan kebenaran tudingan tersebut.
Sementara itu, PT PLN (Persero) ULP Melak membantah adanya kendala dalam pemasangan tiang listrik di wilayah tersebut. Manager PLN ULP Melak, Langgeng Asmara, menegaskan bahwa hingga saat ini proses pemasangan tiang listrik berjalan lancar dan tidak ada pihak yang menghambatnya.
“Menurut roadmap yang kami terima, pada tahun 2025 mendatang, tiga kampung di Kecamatan MMB, yakni Kampung Linggang Marimun, Kampung Abit, dan Kampung Muara Kalaq, akan teraliri listrik,” ujar Langgeng Asmara, Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada tahun 2026, PLN menargetkan 15 kampung di Kutai Barat akan mendapatkan aliran listrik. Sedangkan 12 kampung lainnya dijadwalkan akan teraliri listrik pada tahun 2027. Dengan demikian, di akhir tahun 2027, total 30 kampung yang saat ini belum mendapatkan akses listrik di Kabupaten Kutai Barat diproyeksikan akan teraliri listrik PLN.
Di sisi lain, PT BISM juga menanggapi isu tersebut. Wakil Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BISM, Ladjo Pammula, yang didampingi oleh Manager External PT BISM, Jeffrey Nasution, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima kunjungan Ketua Komisi II DPRD Kubar beserta anggota dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 guna menindaklanjuti keluhan masyarakat.
“Isu yang menyebut PT BISM sebagai penyebab keterlambatan pemasangan jaringan PLN tidak benar. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, keterlambatan tersebut lebih disebabkan oleh kendala anggaran,” ungkap Ladjo Pammula.
Ia menambahkan, keterlambatan pemasangan jaringan listrik PLN tidak hanya terjadi di Kampung Linggang Marimun dan Muara Kalaq, tetapi juga di 28 kampung lainnya di Kutai Barat yang hingga kini belum tersentuh jaringan listrik PLN.
(Caa)