Suarastra.com – Festival Kudungga, di adakan oleh taman budaya Kaltim di Samarinda pada Jumat (22/11/24) malam.
Festival kudungga diselenggarakan sebagai wujud penghormatan dan pelestarian seni yang diwariskan oleh para masyarakat adat terdahulu, menjaga agar warisan budaya dan tradisi yang telah diturunkan secara turun-temurun tetap hidup dan berkembang dalam setiap gerak dan irama.
Penonton Festival Kudungga terpesona menyaksikan tarian daerah yang indah, dengan sorakan dan tepuk tangan riuh. Setiap gerakan penari yang anggun memukau mereka, menciptakan suasana penuh kekaguman dan kebanggaan atas warisan budaya yang terjaga. Wajah-wajah berseri, beberapa terdiam terpesona, sementara yang lain merayakan keindahan itu dengan tepuk tangan meriah.
“Saya dan rekan-rekan sangat merasa bangga dan terhormat dapat meraih kemenangan dalam lomba menari di Festival Kudungga, sebuah pencapaian yang mengangkat semangat kami untuk terus melestarikan seni dan budaya tradisional yang indah ini,” ungkap Putri Zivana mewakili rekannya.
Sementara itu, salah satu penonton yg turut hadir langsung dari Sambaliung pun mengapresiasi helatan tersebut. Datu Edy Fahriadi dari Kesultanan Sambaliung .
“Festival ini sungguh luar biasa, mampu mengangkat seni dan budaya yang hidup dalam kerajaan-kerajaan lokal serta masyarakat di tempat kita berpijak,” pungkasnya.
Ia menyampaikan tarian juara pertama tadi, Bulu Pattung, yang diangkat dari kebisaan masyarakat Kabupaten Berau, suku Banua, dalam menyambut bulan Syafar. Tarian ini mengisahkan tradisi membuat ‘laddup’, yakni padi ketan yang disangrai menjadi popcorn, serta pembuatan ketupat dalam dua jenis, ketupat lappas dan ketupat burung. Semuanya begitu indah dan memukau.
“Harapan saya untuk Festival ini agar terus berlanjut setiap tahunnya, menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya Kaltim, agar tetap kokoh dan tidak tergerus oleh arus zaman, selamat saya ucapkan kepada grup tari Bulu Patung. seraya tersenyum penuh kebahagiaan.” tutupnya.
(Caa)