Suarastra.com – Program pemberian suplemen bagi ibu hamil di Kota Bontang dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki perbedaan kebijakan. Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang memberikan multivitamin, sementara Diskes PPU fokus pada pemberian tablet tambah darah saat pemeriksaan kehamilan pertama.
Kepala Diskes PPU, Jansje Grace Makisurat, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan paket tablet tambah darah yang dapat diperoleh di seluruh puskesmas di PPU.
“Tablet tambah darah untuk ibu hamil tersedia di semua puskesmas di PPU dan bisa diminta saat pemeriksaan kehamilan pertama,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Sementara itu, Kepala Diskes Kota Bontang, Bachtiar Mabe, mengatakan bahwa multivitamin diberikan khusus saat pemeriksaan kehamilan pertama dan tersedia di seluruh puskesmas di Kota Bontang.
Jansje Grace Makisurat mengungkapkan bahwa penyediaan multivitamin di PPU masih menghadapi kendala anggaran yang cukup besar. Hal ini berdampak pada kemungkinan pengurangan anggaran belanja obat, meskipun bisa saja ditambahkan melalui anggaran perubahan.
Selain itu, menurutnya, sebagian besar ibu hamil di PPU enggan mengonsumsi multivitamin.
“Tergantung pada ibu hamil masing-masing, tetapi di PPU memang banyak yang tidak mau minum multivitamin,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebijakan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil di PPU telah diterapkan sejak lama.
Namun, informasi ini tetap perlu disosialisasikan kepada ibu hamil yang belum mengetahuinya.
“Setiap ibu hamil wajib mengonsumsi tablet tambah darah selama 90 hari,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tablet tambah darah memiliki banyak manfaat, seperti mencegah anemia, meningkatkan produksi sel darah merah, mendukung pertumbuhan janin, serta mencegah komplikasi kehamilan.
“Kebutuhan zat besi meningkat drastis selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan janin dan peningkatan volume darah ibu. Suplemen zat besi membantu memenuhi kebutuhan tersebut dan mencegah anemia, yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, bahkan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta bayi dengan berat lahir rendah,” jelasnya.
(Caa)