Suarastra.com – Penyiapan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia telah melalui tahap klarifikasi yang dilaksanakan di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, pada Senin (21/4/2025).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) kini menanti kedatangan tim verifikasi dari Kemensos RI untuk meninjau secara langsung lahan seluas 6 hingga 7 hektare yang telah disiapkan di Kelurahan Lawelawe, Kecamatan Penajam.
“Benar, saat ini kami sedang menunggu kedatangan tim verifikasi dari Kemensos RI untuk melihat secara langsung lahan SR yang telah kami siapkan,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) PPU, Saidin, Senin (5/5/2025).
Saidin menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembersihan lahan (land clearing) dan menetapkan batas-batas wilayah guna memudahkan proses verifikasi di lapangan. Ia berharap lahan tersebut dapat dinyatakan layak oleh tim yang akan datang.
Lahan yang dimaksud terletak di lingkungan RT 06, Kelurahan Lawelawe, dengan jarak sekitar 300 meter dari jalan raya trans Kaltim-Kalsel, serta telah tersedia akses jalan menuju lokasi tersebut.
Sejak pekan lalu, Dinas Sosial bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU telah menurunkan alat berat untuk membuka jalur akses menuju lokasi.
Sebelum pelaksanaan verifikasi lapangan, Pemkab PPU telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan SR. Hal ini ditandai dengan kehadiran Sekretaris Kabupaten (Sekkab) PPU, Tohar, sebagai perwakilan Pemkab PPU dalam pertemuan bersama Kemensos RI di Jakarta pada Senin (21/4/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab PPU menegaskan bahwa proses penyiapan lahan telah selesai secara administratif dan fisik (clear and clean). Sekkab Tohar didampingi oleh sejumlah pejabat daerah, antara lain Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Sodikin, Kepala Dissos Saidin, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Muhajir, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Andi Singkerru, serta Khusnul Khotimah dari Bappelitbang PPU.
Program pendirian SR merupakan inisiatif Kementerian Sosial di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul). SR akan menyasar siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah ini dirancang sebagai sekolah berasrama gratis, dengan seluruh kebutuhan siswa mulai dari biaya pendidikan, konsumsi, hingga akomodasi ditanggung oleh negara.
SR bertujuan untuk mencetak generasi muda yang mampu menjadi agen perubahan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
(Caa)