Suarastra.com – Lomba Seni Budaya Kutai yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) selama rangkaian Erau 2025 memberikan dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga bagi peserta didik usia dini dalam mengenal budaya daerah mereka.
Perlombaan yang berlangsung sejak 22 September hingga puncaknya pada Sabtu (27/9/2025) di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong, itu menjadi salah satu agenda yang sangat edukatif. Selain menambah kemeriahan Erau, ajang ini juga menjadi ruang penting untuk melestarikan seni dan budaya asli daerah.
Melalui, Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai edukasi yang besar bagi generasi muda.
“Intinya ini bagian dari pengenalan budaya bagi anak-anak kita. Ini momen tahunan bagi warga Kukar, dan untuk jenjang pendidikan anak usia dini memang menjadi sarana terbaik mengenalkan mereka terhadap budaya yang ada di Kota Raja,” ujar Pujianto belum lama ini.
Ia menambahkan, melalui lomba ini anak-anak bisa memahami nilai positif budaya lokal, meniru hal-hal baik, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur.
“Kalau ada sekolah yang punya inisiatif seperti itu, sangat bagus sekali. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak sekolah yang menggelar event-event budaya lebih semarak dan melibatkan lebih banyak anak-anak,” lanjutnya.
Pujianto mencontohkan, beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) di Kukar sudah mulai menggelar kegiatan budaya seperti peseperah hingga prosesi mengulur naga. Menurutnya, hal ini memberikan pembelajaran bahwa budaya dan kearifan lokal perlu terus dikenalkan sejak dini.
“Dengan begitu, TK-TK lain bisa meniru dan ikut melestarikan budaya kita,” tegasnya.
Sebagai informasi, Festival Erau 2025 telah berlangsung sejak 21 September dan berakhir pada 29 September 2025 dengan prosesi penurunan tiang ayu di Karaton atau Museum Mulawarman sebagai penutup rangkaian adat.
(ADV/Oby)

