Suarastra.com – Tinggal menghitung hari, pesta rakyat dan festival budaya Erau 2025 akan segera digelar di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar memastikan seluruh persiapan kegiatan tahunan tersebut sudah rampung, hanya tinggal penyelesaian akhir sebelum acara dimulai.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor dalam konferensi pers di Kantor Disdikbud Kukar pada Minggu (7/9/2025) sore, yang di hadiri oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin didampingi Pangeran Heriansyah, serta Kabid Kebudayaan Puji Utomo.
Thauhid menyampaikan, Erau 2025 akan berlangsung mulai 21 hingga 29 September mendatang, dengan pembukaan seremonial di Stadion Rondong Demang Tenggarong. Acara ini nantinya dibuka langsung oleh Sultan Aji Muhammad Arifin.
“Pembukaan seremonial di Stadion Rondong Demang. Yang akan membuka adalah ayahanda Sultan (Aji Muhammad Arifin). In sya Allah pada pembukaan Erau 2025 nanti juga akan hadir Menteri Pariwisata,” ungkap Thauhid dihadapan awak media.
Sedangkan untuk rangkaian acara Erau tahun ini, Thauhid mengungkapkan, akan ada pertunjukan tari massal dari sekitar 400 pelajar di Tenggarong, serta Expo di halaman parkir Stadion Rondong Demang yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, dan UMKM lokal. Nantinya, Expo tersebut akan berlangsung sejak 21 hingga 28 September malam, dengan menampilkan pentas seni, perlombaan tradisi daerah, hingga hiburan budaya lainnya.
Selain kegiatan seni dan budaya, rangkaian Erau ini juga akan diramaikan dengan kegiatan olahraga, seperti adanya pertandingan sepak bola Bupati Cup, serta olahraga tradisional, yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar yang akan diselenggarakan di halaman parkir Jembatan Repo-repo atau jalur penyeberangan menuju Pulau Kumala.
Lebih lanjut, teruntuk prosesi Erau yang paling ditunggu oleh masyarakat ialah Beseprah, yaitu tradisi makan bersama yang akan dilaksanakan di sepanjang jalan depan Museum Mulawarman. Acara ini dijadwalkan pada Kamis, 25 September.
“Beseprah ini tradisi kita yang harus dilestarikan. Kami minta masyarakat menunggu prosesi dimulai, baru kemudian menikmati makanan di tempatnya. Jangan sampai terlihat kacau karena ada yang sudah membungkus sebelum waktunya,” jelas Thauhid seraya memberikan himbauan untuk masyarakat agar dapat menghormati prosesi kegiatan tersebut.
Sementara untuk prosesi penutupan, tradisi Belimbur tetap menjadi puncak kemeriahan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan menyiapkan penampungan air bersih di sejumlah titik untuk memastikan masyarakat agar tidak menggunakan air kotor saat prosesi Belimbur.
“Kami menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan selama prosesi Belimbur. Tempat penampungan air bersih sudah disiapkan di beberapa lokasi, agar air yang digunakan tetap aman,” jelas Thauhid.
Terakhir, kembali Thauhid menekankan, bahwa pelaksanaan Erau 2025 merupakan hasil sinergi pemerintah daerah dengan pihak Kesultanan. Pemerintah menangani rangkaian acara seremonial dan festival rakyat, sementara prosesi sakral adat Kutai tetap dilaksanakan oleh pihak Kesultanan.
“Saya (Thauhid Afrilian Noor) mengatakan, bahwa penyelenggaraan prosesi seremonial ini yang memegang adalah pihak pemerintah kabupaten sedangkan untuk acara sakral yang akan dilaksanakan di Museum Mulawarman adalah dari pihak kesultanan,” tuturnya.
(ADV/Oby)

