Suarastra.com – Kasus pencurian tanaman hias, khususnya bonsai, semakin marak di wilayah Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU).
Dalam sepekan terakhir, sejumlah warga mengeluhkan hilangnya bonsai yang mereka pelihara, diduga dicuri oleh orang tak dikenal, salah satunya korban pencurian adalah Sekretaris Camat (Sekcam) Babulu, Sajiran. Ia mengaku kehilangan tujuh pohon bonsai dari kediamannya.
“Dalam seminggu ini, bonsai saya dicuri sebanyak tujuh pohon. Kerugian saya mencapai sekitar Rp 20 juta,” ujar Sajiran, pada Kamis (16/01/25).
Pada awalnya, enam bonsai miliknya hilang, tetapi pencuri tampaknya kembali beraksi pada Rabu (15/1/2025) malam dan membawa satu bonsai lagi yang diletakkan di depan teras rumahnya.
“Bonsai saya yang dicuri terdiri dari jenis anting putri, boxus, serut, ules, dan waru. Pencuri hanya mengambil pohonnya dengan cara mencabut dari pot,” jelas Sajiran, yang tinggal di RT 01, Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu.
Dia mencurigai, bahwa kasus pencurian yang menimpanya berkaitan dengan kejadian serupa di rumah Eddy Cahyono, penjaga SD 013 Babulu, yang rumahnya tidak berjauhan.
“Pola pencuriannya sama. Awalnya terjadi di rumah Pak Eddy, lalu selang beberapa hari terjadi di tempat saya. Bonsai yang dicuri berukuran kecil, sekitar 15 hingga 30 sentimeter. Potnya ditinggalkan, hanya bonsainya yang diambil,” ungkapnya.
Hingga saat ini, belum ada pelaku yang dicurigai. Namun, ia mengaku, telah mencoba melacak keberadaan bonsai-bonsai tersebut hingga ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harga bonsai sekarang cukup tinggi. Bisa jadi ada pihak yang menampungnya untuk dijual kembali. Apalagi bulan depan ada pameran bonsai di Samarinda. Tapi, kalau untuk kontes pasti ketahuan, jadi kemungkinan bonsai ini hanya digunakan untuk hiasan pribadi,” ujarnya.
Korban pencurian bonsai semakin bertambah,selain Eddy Cahyono salah satu warga di daerah tersebut juga merasakan hal yang sama, seperti Sulastri telah mengalami hal yang serupa, tanaman hiasnya habis raib di tangan orang tak dikenal.
“Bu Sulastri yang rumahnya di depan Pak Bandi, Gunung Intan, juga kehilangan bonsai. Jenis yang dicuri antara lain boxus, mirten, dan beringin, dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” ungkap Sajiran.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama pemilik bonsai, untuk lebih waspada terhadap aksi pencurian yang semakin sering terjadi.
“Pokoknya, sekarang ini yang punya bonsai harus lebih berhati-hati,” pungkasnya.
(Caa)