Suarastra.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa permasalahan kelistrikan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan menjadi perhatian utama pemerintah kota. Pasalnya, hingga saat ini, akses penerangan di area tersebut belum tersedia, termasuk di jalan menuju TPA yang cukup jauh dari jalan utama dan permukiman warga. Kondisi ini dinilai sangat rawan terhadap tindak kejahatan.
Andi Harun, yang akrab disapa AH, menjelaskan bahwa kendala utama adalah belum terpasangnya instalasi listrik hingga ke area dalam TPA. Situasi ini bahkan sempat menimbulkan insiden pemalakan terhadap sejumlah sopir truk pengangkut sampah pada tahun lalu, yang memicu kekhawatiran, khususnya di kalangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.
“Masalah utama di TPA Sambutan adalah listrik. Karena itu, dalam kunjungan lapangan kemarin, saya mengajak pimpinan PLN Samarinda untuk melihat langsung kondisi di lokasi,” ujar AH baru-baru ini.
Pada awalnya, Pemkot Samarinda memperkirakan anggaran pemasangan instalasi listrik dari pinggir jalan hingga ke dalam TPA mencapai Rp5 miliar. Namun, setelah peninjauan lapangan, AH memastikan bahwa proses pengerjaan tidak sekompleks yang diperkirakan sebelumnya.
“Ternyata tidak seberat yang dibayangkan. Dengan peta lapangan yang sudah ditinjau, langkah eksekusi dapat dilakukan lebih efisien,” jelasnya.
AH juga mengungkapkan bahwa pemasangan listrik akan membutuhkan daya sekitar 3 megawatt. Proses pengerjaan dijadwalkan segera dimulai dengan target penyelesaian pada akhir Januari 2025. Untuk mempercepat realisasi, ia telah membagi tugas antara PLN dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Orang nomor satu di Samarinda ini berharap kehadiran listrik di TPA Sambutan tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga mendukung operasional yang lebih optimal di fasilitas pengelolaan sampah tersebut.
“Saya sudah meminta Asisten II untuk mengoordinasikan rapat teknis bersama PLN dan Dishub. Setelah itu, laporan rancangan eksekusinya harus segera disampaikan kepada saya,” tutupnya.
(Caa)