Suarastra.com – Ucapan seorang pria bernama Aksar yang mengaku berasal dari Balikpapan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang dikenal dengan nama Kang Dedi Mulyadi (KDM), menuai kecaman luas. Dalam sebuah pertemuan, Aksar menyebut bahwa “orang Banjar adalah pemalas”, yang kemudian viral dan memicu kemarahan masyarakat Banjar.
Insiden tersebut bermula saat Aksar bertemu KDM untuk meminta sisa air minum sang gubernur demi sang istri yang tengah hamil tujuh bulan. Ia meyakini air tersebut membawa berkah agar anak yang dikandungnya kelak menjadi cerdas seperti KDM. Namun di tengah percakapan, Aksar menyampaikan pernyataan yang dianggap menyinggung etnis Banjar.
“Orang Kalimantan itu… jujur, Pak. Karena pemalas. Ya, jujur. Nah, kalau untuk kerja, apalagi suku Banjar,” ujar Aksar dalam video yang kini beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, KDM tampak langsung meluruskan pernyataan Aksar. Ia menegaskan bahwa masyarakat Kalimantan, termasuk suku Banjar, bukanlah pemalas, melainkan telah diberkahi alam yang melimpah.
“Karena sudah kaya, Pak. Sebenarnya bukan malas. Karena sudah diwarisi alam yang kaya, sehingga mereka ngapain harus capek-capek nanam padi? Ngambil ikan di rawa sudah ada. Ngambil ikan di sungai juga gampang. Berburu ada. Sebenarnya nggak disebut bahwa orang Kalimantan malas, tapi orang Kalimantan diwarisi, dititipi alam yang kaya raya,” terang KDM.
Namun, Aksar tetap bersikeras pada pendapatnya.
“Nggak juga lah, Pak. Sebenarnya orang Banjar itu kalau nggak kerja, ya sudah. Mereka sembarangnya aja dah perbuat,” katanya.
Video tersebut kemudian menimbulkan reaksi keras, terutama dari masyarakat Banjar. Ketua Kerukunan Keluarga Banjar Kalimantan Timur (KKBKT) Balikpapan, H. Redy Asmara, menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan Aksar.
“Itu sama sekali tidak benar. Orang Banjar juga pekerja keras. Yang berjualan di pasar-pasar, termasuk di Pasar Cenderamata Kebun Sayur yang terkenal di Balikpapan, itu adalah orang Banjar,” ujarnya.
Tak hanya itu, organisasi kemasyarakatan LAUNG Kuning Banjar telah menyerahkan pernyataan sikap atas dugaan penghinaan terhadap suku Banjar ke kantor polisi di Jalan Bina Brata, Banjarmasin. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius.
Ketua DPC LAUNG Kuning Banjarbaru, Abdul Haris, menegaskan bahwa ucapan tersebut telah melukai harga diri masyarakat Banjar.
“Menyebut orang Banjar pemalas itu sangat menyakitkan. Kami minta pernyataan itu diproses hukum karena merendahkan satu etnis,” tegasnya.
(Caa)