Paragraf yang tersisa :
Dan ketika malam menggulung tikar, tak ada yang benar-benar selesai di Pasar Petang. Hanya waktu yang menepi, dan kata-kata yang menunduk, menunggu giliran kembali dibaca. Di sela sisa cahaya dan aroma kopi yang hampir dingin, kita tahu bukan pasar yang hendak dikenang, melainkan suasana yang memeluk.
Suasana di mana bahasa tak hanya dibaca, tapi dipercayai. Maka biarlah Korrie terus mengalir seturut Mahakam dan kita, para penjaga kecil di tepian, tetap setia menyendok kata dari sisa senja, menuangkannya kembali ke mangkuk-mangkuk makna yang hangat.
(Azm)