Suarastra.com – Kecamatan Long Mesangat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus dikembangkan sebagai pusat produksi padi guna memperkuat ketahanan pangan daerah. Saat ini, sekitar 70 hektare lahan sawah di wilayah tersebut siap untuk dipanen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Dessy Wahyu Futrisia, menyampaikan bahwa jenis padi yang dibudidayakan di Long Mesangat adalah Mekongga, varietas unggul yang telah bersertifikasi. Selain itu, pemerintah setempat juga membangun penangkaran padi seluas 2,5 hektare sebagai upaya penyediaan benih berkualitas.
“Penangkaran ini merupakan salah satu terobosan untuk menyediakan benih padi bersertifikat di Long Mesangat,” ujar Dessy.
Tahun lalu, Long Mesangat mencatat hasil panen mencapai 6,5 ton per hektare, yang diperoleh berkat penggunaan benih unggul.
Namun, meskipun produksi padi terus berkembang, kebutuhan beras di Kutai Timur masih belum terpenuhi. Saat ini, produksi beras lokal hanya mampu mencukupi sekitar 14-20 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan mencapai 38 ribu ton per tahun.
“Saat ini masih ada kekurangan beras di Kutai Timur, sehingga sebagian besar harus dipasok dari luar daerah,” jelas Dessy.
Untuk meningkatkan produksi beras, DTPHP tengah menjalankan optimalisasi terhadap 230 hektare lahan sawah di Long Mesangat. Jika program ini berjalan sesuai rencana, diharapkan dapat menambah luas lahan produktif dan membantu Kutim mencapai target swasembada pangan. Melalui langkah ini, pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas produksi sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah.
(Caa)