Suarastra.com – Ketersediaan guru SMP di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih menjadi tantangan, terutama akibat banyaknya tenaga pengajar yang memasuki masa pensiun. Untuk mengatasi hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menyalurkan tenaga pendidik baru melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kukar, Emy Rosana Saleh, mengatakan setiap kali ada guru yang pensiun, sekolah diminta segera melaporkan kebutuhan agar bisa segera digantikan.
“Kalau ada guru yang pensiun, otomatis mereka akan digantikan,” ujarnya belum lama ini.
Menurut Emy, penempatan tenaga P3K pada 2025 menjadi langkah strategis untuk menutup kekurangan guru di berbagai sekolah. Guru-guru baru tersebut akan didistribusikan sesuai kebutuhan di tiap wilayah.
“Dengan adanya tenaga P3K yang baru di 2025 ini, kami distribusikan untuk mengajar di sekolah-sekolah,” jelasnya.
Namun, ia mengakui distribusi guru di Kukar tidak mudah karena luasnya wilayah, termasuk daerah pedalaman dan perbatasan. Kondisi ini membuat pemerataan tenaga pengajar masih menghadapi kendala.
“Sebaran wilayah yang luas membuat pemantauan dan distribusi guru agak sulit dilakukan,” katanya.
Selain menambah jumlah guru, Disdikbud Kukar juga berupaya meningkatkan kualitas pengajaran melalui pelatihan dan workshop. Program tersebut ditujukan agar guru tidak hanya cukup dari sisi jumlah, tetapi juga kompeten dalam mendukung mutu pendidikan.
Emy optimistis, dengan kombinasi penempatan guru P3K dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik, kebutuhan guru SMP di Kukar bisa teratasi secara bertahap.
“Dengan adanya guru P3K baru, kami mendistribusikan mereka agar kebutuhan tenaga pendidik SMP bisa terpenuhi,” tandasnya.
(ADV/Oby)

