Suarastra.com – Malam itu, sorot lampu Hotel Puri Senyiur menjadi saksi saat Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menerima penganugerahan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Senin (11/8/2025).
Bagi Pemimpin Kota Samarinda, penghargaan tertinggi dari LVRI ini bukan sekadar medali di dada, melainkan simbol penghormatan untuk seluruh warga Kota Tepian yang selama ini ikut menghidupi semangat pengabdian para veteran.
“Yang paling penting, ini bukan sekadar simbol penghargaan kepada saya secara pribadi, tapi kepada Kota Samarinda,” ucapnya.
Ia mengaku, menyandang Bintang LVRI membawa beban moral besar. Amanah ini, menurutnya, menuntut konsistensi dalam menjaga nama baik para veteran dan meneruskan nilai pengabdian mereka.
“Kita juga harus mendedikasikan pengabdian itu secara baik, benar, dan memberi manfaat kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Andi Harun tak menutup mata, masih banyak pekerjaan rumah yang menunggu untuk dituntaskan. Meski banyak capaian positif diakui lembaga luar, ia menegaskan bahwa kerja keras harus terus dilakukan bersama masyarakat.
“Walau banyak lembaga menilai kita positif, saya jujur mengatakan PR kita masih banyak. Kami terus bekerja keras dengan dukungan masyarakat untuk mengurai PR itu secara bertahap,” katanya.
Pesan para veteran agar pemerintah membangun karakter generasi muda disambutnya dengan tegas. Baginya, hal itu sejalan dengan Asta Cita Presiden menuju Generasi Emas 2045.
“Kita harus memastikan generasi kita memiliki literasi positif di sektor pendidikan, budaya, dan teknologi, dengan tetap memegang nilai kejujuran, kepribadian, dan jiwa bela negara. Sehingga kita menjadi patriot bangsa di masa depan,” ujarnya.
Selaras dengan penuturan diatas, Ketua DPD LVRI Kaltim, Letkol (Purn) Sabri, menyebut Andi Harun layak menerima penghargaan ini. Menurutnya, kontribusi Andi Harun dalam memajukan para veteran, baik di Samarinda maupun di Kaltim, patut diabadikan dalam bentuk penghormatan tertinggi.
“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi bagi kepala daerah yang telah mengorbankan waktu dan energi dalam berkontribusi melalui berbagai jabatan strategis di pemerintahan maupun organisasi,” ungkapnya.
(*)