Suarastra.com – Kabupaten Berau menggelar bakti sosial operasi gratis untuk penderita katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan. Program ini merupakan hasil kerja sama antara PT Berau Coal, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Kodim 0902/Berau, RSUD Abdul Rivai Berau, Rumah Sehat Baznas Berau, serta Perdami Kaltim-Kaltara.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Berau. Sekretaris Kabupaten Berau, M. Said, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini, yang dianggap sebagai bantuan besar bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
“Operasi gratis ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang mengalami kendala biaya,” ujar M. Said.
Ia berharap kerja sama semacam ini dapat terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat.
Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Thoe Yulius, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil
Sejak dimulai pada 14 Januari 2025, program ini telah melayani 302 pasien, dengan 204 di antaranya menjalani operasi katarak, hernia, bibir sumbing, dan pengangkatan benjolan.
Tingginya antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pasien yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan operasi gratis.
General Manager PT Berau Coal, Cahyo Andrianto, mengungkapkan bahwa ini merupakan kali kedua perusahaan bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dalam mengadakan bakti sosial. Kali ini, cakupan operasi lebih luas dan melibatkan lebih banyak pihak.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini terbukti mampu memberikan dampak besar bagi masyarakat,” ujar Cahyo.
Ketua Baznas Berau, Busransyah, turut menyampaikan apresiasi dan berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut. Sementara itu, Dandim 0902/Berau, Letkol Inf Romy Sakti Alamsyah, memuji pendataan yang dilakukan hingga ke pelosok kampung. Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, juga berharap jumlah penerima manfaat dapat bertambah di masa mendatang.
Salah satu penerima manfaat, Sahran (70), warga Merancang Ulu yang menderita katarak, mengungkapkan rasa syukur atas program ini.
“Sebelum operasi, mata kanan saya sangat buram hingga sulit mengenali orang dari kejauhan. Setelah operasi, penglihatan saya perlahan menjadi lebih jelas,” ungkap Sahran.
Anak Sahran, Rahman, juga berterima kasih atas kemudahan proses pendaftaran dan operasi, serta menyoroti besarnya manfaat program ini bagi keluarganya.
Bakti sosial ini menjadi bukti bahwa kolaborasi berbagai pihak dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan pengobatan medis tanpa beban biaya besar.
(Caa)