Suarastra.com – Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Kopassus, Letjen TNI Marinir Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir, serta Marsdya TNI Deny Muis sebagai Panglima Kopasgat. Ia menegaskan, ketiga pasukan elite TNI ini merupakan garda terdepan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
“Tantangan yang dihadapi TNI ke depan antara lain peningkatan kemampuan tempur berbasis teknologi mutakhir, termasuk penguasaan drone tempur, siber, dan kecerdasan buatan,” ujar Sukamta dalam keterangannya, Senin (11/8/2025), dilansir dari kompas.com.
Selain itu, ia menyebut perlunya kesiapsiagaan menghadapi ancaman asimetris seperti terorisme, infiltrasi intelijen asing, penyelundupan senjata, dan kejahatan lintas negara yang membutuhkan respons cepat dan presisi tinggi. Tantangan lainnya meliputi pengamanan wilayah strategis dari ancaman eksternal maupun potensi konflik terbuka di perbatasan, laut lepas, dan ruang udara.
“Keempat, penguatan operasi gabungan antar matra untuk membangun interoperabilitas darat-laut-udara agar operasi gabungan berjalan efektif dan responsif,” tambahnya.
Sukamta memastikan, Komisi I DPR akan terus memberikan dukungan politik, anggaran, dan kebijakan untuk memperkuat TNI, termasuk pasukan elite.
“TNI yang kuat adalah TNI yang profesional, modern, dan didukung rakyat. Tantangan global menuntut kita memiliki pasukan elite yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga unggul dalam teknologi dan strategi,” ujarnya.
Ia berharap para panglima baru mampu membawa pembaruan serta meningkatkan kesiapsiagaan TNI dalam setiap situasi.
Prabowo : Pemimpin Harus Memimpin dari Depan
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto melantik Letjen TNI Djon Afriandi, Letjen TNI Marinir Endi Supardi, dan Marsdya TNI Deny Muis dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025).
Dalam amanatnya, Prabowo mengingatkan para panglima pasukan elite TNI hingga komandan brigade untuk selalu memimpin dari garis terdepan, terutama di titik paling berbahaya dan kritis.
“Saudara-saudara sebagai pemimpin harus memimpin dari depan. Panglima TNI, panglima pasukan TNI, komandan brigade, komandan batalion memimpin dari depan, memimpin di tengah-tengah pasukan, selalu berada di tempat paling bahaya, di titik paling kritis. Tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang,” tegas Prabowo.
Ia menambahkan, pemimpin adalah teladan sekaligus prajurit terbaik. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus menjaga anak buahnya seperti keluarga sendiri.
“Bina anak buahmu sebaik-baiknya. Anak buahmu bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik, jaga mereka dengan baik, latih mereka dengan baik, latih mereka dengan keras, tapi tidak dengan kekejaman,” tutur Prabowo.
(Caa)