Suarastra.com – Sebanyak 50 sekolah menengah atas di Kalimantan Timur belum menyelesaikan finalisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Padahal, PDSS merupakan syarat utama bagi siswa untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Berdasarkan data di laman resmi SNPMB, hingga batas akhir pengisian PDSS pada 31 Januari 2025, sebanyak 50 dari 555 sekolah di 10 kabupaten/kota se-Kaltim belum menyelesaikan proses ini.
Di Kabupaten Paser, terdapat empat sekolah yang belum finalisasi PDSS, terdiri dari Madrasah Aliyah (MA) dan SMA swasta. Sementara itu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat 16 sekolah, termasuk SMK Negeri 1 Sanga-Sanga dan SMA Negeri 1 Muara Wis.
Di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), terdapat tujuh sekolah yang belum menyelesaikan pengisian PDSS, terdiri dari tiga SMA negeri dan tiga SMK negeri, yaitu SMAN 1 Long Iram, SMAN 1 Nyuatan, SMKN 1 Sendawar, SMKN 3 Sendawar, SMKN 1 Linggang Bigung, serta SMAN 1 Bentian Besar.
Sementara itu, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), enam sekolah belum menyelesaikan finalisasi PDSS. Empat di antaranya merupakan sekolah negeri, yakni SMKN 1 Muara Wahau, SMKN 1 Kongbeng, SMA Negeri 2 Muara Ancalong, dan SMA Negeri 2 Sandaran.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), satu sekolah belum menyelesaikan PDSS, yaitu SMK Negeri 3 Penajam Paser Utara. Sedangkan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), seluruh sekolah telah menyelesaikan pengisian PDSS.
Di tingkat kota, terdapat lima sekolah di Samarinda, lima sekolah di Balikpapan, dan tiga sekolah di Bontang yang belum finalisasi PDSS. Seluruhnya merupakan sekolah swasta.
Ratusan Sekolah Belum Finalisasi PDSS
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Eduart Wolok, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (7/2/2025), menjelaskan bahwa hasil evaluasi menunjukkan masih ada sekolah yang telah melengkapi data siswa eligible dan nilai, tetapi belum melakukan finalisasi PDSS.
“Hal ini menyebabkan siswa di sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tidak dapat mendaftar SNBP,” ujarnya melalui laman SNPMB pada Jumat (7/2/2/25).
Eduart menambahkan, terdapat 373 sekolah yang teridentifikasi mengalami kendala serupa. Panitia SNPMB telah memberikan kesempatan finalisasi dan mengumumkannya melalui running text di laman resmi serta media sosial pada Minggu (2/2/2025). Hal ini kembali diperkuat melalui siaran pers pada Selasa (4/2/2025).
Namun, hingga Kamis (6/2/2025) pukul 13.00 WIB, baru 297 sekolah yang memanfaatkan kesempatan finalisasi. Dengan demikian, sebanyak 9.438 siswa dapat mengikuti SNBP.
Selain kendala finalisasi nilai, ditemukan juga beberapa sekolah yang telah melengkapi nilai sebagian besar siswanya, tetapi masih terkendala pada beberapa siswa.
Akibatnya, meskipun mayoritas siswa telah melengkapi nilai rapor, finalisasi tetap gagal dilakukan.
“Hal ini berdampak pada siswa eligible yang seharusnya dapat mendaftar SNBP, tetapi gagal terfinalisasi,” jelasnya.
Kesempatan Finalisasi Tambahan
Untuk mengatasi masalah ini, Panitia SNPMB memberikan kesempatan tambahan bagi siswa yang telah melengkapi seluruh nilai tetapi terhambat karena sekolah gagal melakukan finalisasi. Langkah ini bertujuan agar siswa tetap dapat mengikuti SNBP.
“Dampak dari permasalahan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah,” tegas Eduart.
Hingga Kamis (6/2/2025) pukul 13.00 WIB, panitia telah menerima 193 surat kuasa dari sekolah untuk finalisasi siswa, sehingga 5.540 siswa mendapatkan kesempatan mendaftar SNBP.
Pendaftaran SNBP sendiri berlangsung mulai 4 hingga 18 Februari 2025. Hingga Rabu (5/2) pukul 21.00 WIB, tercatat 44.260 siswa dari total 909.007 siswa eligible telah menyelesaikan pendaftaran SNBP.
(Caa)