Suarastra.com – Sebanyak 524 jamaah calon haji asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti kegiatan manasik haji massal yang digelar di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Kecamatan Tenggarong, pada Rabu (23/04/2025) pukul 08:00 WITA.
Melalui, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar, Nasrul mengungkapkan, bahwa tahun ini tema manasik mengusung semangat “Jamaah Haji Ramah Lansia.” Tema ini diangkat untuk memastikan bahwa pelayanan dan pelaksanaan ibadah haji mengedepankan kemudahan serta perlindungan khusus bagi jamaah lanjut usia.
“Prinsip dasar dalam ibadah adalah bahwa Allah menghendaki kemudahan, bukan kesulitan. Oleh karena itu, kita wajib menyesuaikan teknis pelaksanaan ibadah agar para jamaah lansia tetap dapat menjalankannya dengan nyaman dan aman,” ujar Nasrul saat di Masjid Agung Sultan Sulaiman.
Ia menjelaskan, ada beberapa kebijakan khusus telah disiapkan, salah satunya adalah penerapan ketentuan murur, yakni ketika jamaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah. Dalam skema ini, jamaah lansia hanya singgah sebentar di Muzdalifah tanpa turun dari bus, kemudian langsung menuju Mina. Kebijakan ini bertujuan mengurangi risiko kelelahan dan gangguan kesehatan kepada jemaah lansia.
Selain itu, jamaah lansia atau yang sedang sakit disarankan menggunakan kursi roda saat menjalankan thawaf dan sa’i. Sedangkan untuk pelaksanaan lontar jumrah, mereka bisa melakukan badal jumrah atau mewakilkannya kepada jamaah lain, guna menghindari perjalanan kaki sejauh hingga 7 kilometer.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, tahun ini jamaah haji Kukar akan diberangkatkan dalam tiga kloter. Kloter pertama, yaitu Kloter 3, akan berangkat pada 8 Mei dengan jumlah 357 jamaah.
“Sedangkan, kloter kedua, yaitu kloter 12, berangkat pada 23 Mei dengan 149 jamaah. Sementara Kloter 15, berjumlah 18 jamaah, akan diberangkatkan pada 27 Mei,” tuturnya.
Dalam penyampaiannya, Nasrul menegaskan bahwa tahun ini tidak ada acara seremonial pelepasan di tingkat kabupaten, sesuai arahan dari Ditjen Penyelenggaraan Haji.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kebugaran jamaah karena proses perjalanan dan pemeriksaan di embarkasi dapat memakan waktu hingga 8 jam tanpa istirahat.
“Tahun-tahun sebelumnya, kelelahan akibat perjalanan panjang dan acara seremonial kerap menyebabkan jamaah jatuh sakit. Maka kami tegaskan, tahun ini seremonial ditiadakan demi kesehatan dan keselamatan jamaah,” jelasnya.
Terakhir, Nasrul berharap, seluruh jamaah dapat mengikuti manasik dengan sungguh-sungguh, karena inti dari ibadah haji adalah sah dan selamat.
“Kami mohon kepada semua jamaah agar mematuhi semua arahan dan ketentuan dari para petugas. Insya Allah, dengan niat yang tulus dan persiapan yang matang, ibadah haji tahun ini dapat berjalan lancar dan penuh berkah,” pungkasnya.
Sebagai informasi dari Kemenag Kukar, telah melakukan kegiatan tiga macam manasik, yang pertama manasik mandiri yang dilakukan di kecamatan masing-masing sebanyak 10 kali pertemuan, ditambah lagi ada manasik tingkat KUA sebanyak 8 kali, dan manasik massal selama dua hari di Masjid Agung Sultan Sulaiman.
(Oby)