Suarastra.com – Begitu kata orang tua dulu, saat senja mulai turun dan angin berembus dari arah hutan. Larangan itu bukan sekadar menakut-nakuti anak muda agar tidak membuat gaduh di malam hari, melainkan menyimpan makna lain.
“Nak, jangan bersiul di malam hari, nanti hantu datang…”
Konon, pada waktu malam, alam menjadi sunyi karena makhluk-makhluk halus mulai berkelana. Siulan yang terdengar nyaring di tengah kesunyian dianggap sebagai panggilan, seolah manusia sedang “menyapa” mereka untuk datang mendekat. Orang tua percaya, roh penasaran, jin pengembara, bahkan hantu yang tersesat di antara pepohonan bisa mengikuti arah suara itu, mencari siapa yang berani memecah keheningan malam.
Padahal, di balik keyakinan itu tersimpan pesan bijak : malam adalah waktu untuk beristirahat dan menenangkan diri. Bersiul di kala sepi bukan hanya dianggap tak sopan terhadap penghuni alam lain, tetapi juga bisa mengusik ketenangan sekitar terutama bagi yang sedang tidur atau bermeditasi dalam doa.
#Avisapranatungga

