Suarastra.com – Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo langsung menanyakan kabar Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Bagaimana sahabat saya Presiden Putin? Sehat?” tanya Prabowo kepada Shoigu, menunjukkan kedekatan hubungan antara kedua negara.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia adalah sahabat lama yang memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral.
“Terima kasih atas kedatangan Yang Mulia. Kita sahabat lama, dan saya sangat gembira Anda datang ke sini,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Meski ingin menjamu Shoigu lebih lama, Prabowo menyayangkan keterbatasan waktu kunjungan pejabat tinggi Rusia tersebut.
“Saya ingin membuat jamuan, tetapi waktu Yang Mulia tidak lama,” katanya.
Kunjungan Sergei Shoigu ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian perjalanan ke Asia Tenggara, termasuk Malaysia, yang berlangsung hingga 28 Februari 2025.
Shoigu dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi Indonesia untuk membahas kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan.
Kunjungan ini mencerminkan pergeseran strategis Rusia ke Asia, terutama setelah invasi ke Ukraina pada 2022 yang memicu sanksi ekonomi dari negara-negara Barat. Sebagai respons, Rusia semakin memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia.
Selain kerja sama pertahanan, pertemuan ini juga menyinggung kemungkinan Indonesia bergabung dengan BRICS, kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Rusia secara aktif mendorong ekspansi BRICS sebagai penyeimbang pengaruh Barat di panggung global.
Sementara itu, Malaysia juga menunjukkan keterbukaannya terhadap hubungan lebih erat dengan Rusia. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, sebelumnya mengunjungi Rusia pada September 2024 dalam rangka forum ekonomi yang turut dihadiri oleh Presiden Putin.
Kunjungan Shoigu ke Indonesia menjadi sinyal penting bagi hubungan kedua negara, terutama dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang terus berkembang.
(Lii)