Suarastra.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) telah berdiri hampir satu dekade. Sejak didirikan pada 2016, ponpes ini menjadi salah satu pilar pendidikan berbasis keislaman di wilayah perbatasan.
Ketua Yayasan Ponpes Hidayatullah Mahulu, M. Taufiq, mengungkapkan bahwa usia ponpes ini hanya terpaut tiga tahun dari Kabupaten Mahulu yang resmi berdiri pada 2013.
“Hidayatullah ini hanya selisih tiga tahun dari Kabupaten Mahulu. Kabupaten ini mekar pada 2013, sementara Hidayatullah berdiri pada 2016,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).
Sebelum bertugas di Mahulu, Taufiq telah mengabdi di berbagai cabang Ponpes Hidayatullah di Kalimantan, mulai dari Samarinda, Bulungan, hingga Malinau. Pengalaman tersebut menjadi bekal baginya dalam mengelola ponpes di daerah yang terus berkembang ini.
“Sebelumnya, saya bertugas di Hidayatullah Bulungan, sebelumnya lagi di Malinau. Jadi, sudah berkeliling di empat cabang Hidayatullah, termasuk di Samarinda,” katanya.
Penugasan resmi Hidayatullah di Mahulu ditetapkan pada akhir 2015, dan mulai beroperasi untuk mendidik santri pada 2016.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas, ponpes ini terus bertahan dan berkembang.
“Alhamdulillah, sejak pertama kali ditugaskan pada 2016 hingga kini, Hidayatullah tetap berjalan. Saat ini, usia ponpes sudah sembilan tahun, sementara Kabupaten Mahulu berusia sebelas tahun,” tambahnya.
Sediakan Pendidikan Berjenjang, Ponpes Hidayatullah Mahulu menyediakan layanan pendidikan yang mencakup berbagai jenjang usia, mulai dari bayi hingga anak-anak yang siap memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Di sini kami menerima penitipan anak, bahkan sejak usia nol bulan. Sebelum masuk PAUD atau Kelompok Bermain (KB), anak-anak sudah bisa mendapatkan pembinaan awal,” jelasnya.
Saat ini, layanan penitipan anak di ponpes telah menampung sebelas anak dari berbagai kalangan masyarakat setempat. Keberadaan fasilitas ini mendapat respons positif, termasuk dari aparat yang bertugas di Mahulu.
“Di sini juga ada anak Pak Babinsa yang dititipkan. Artinya, layanan ini mulai dipercaya oleh masyarakat dari berbagai latar belakang,” tambahnya.
Selain penitipan anak, Ponpes Hidayatullah juga menyediakan jenjang pendidikan lainnya, mulai dari PAUD hingga pendidikan berbasis pesantren.
Dengan sistem ini, anak-anak mendapatkan pendidikan berkelanjutan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
“Kami ingin memberikan pendidikan berjenjang agar anak-anak bisa tumbuh dalam lingkungan yang baik dan siap menghadapi jenjang pendidikan lebih lanjut,” tuturnya.
Sebagai satu-satunya ponpes di Mahulu yang menyediakan layanan pendidikan sejak usia nol bulan, Ponpes Hidayatullah menjadi bagian penting dalam membangun generasi penerus di wilayah ini. Upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah perbatasan.
(Caa)