Suarastra.com – Pemerintah Kota Bontang akan melaksanakan operasi timbang balita secara serentak mulai Selasa (6/5/2025) hingga Sabtu (10/5/2025). Kegiatan ini menyasar seluruh posyandu yang tersebar di wilayah kota, dengan tujuan memperbarui data serta menekan angka kasus stunting.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyebutkan bahwa operasi timbang ini akan dilaksanakan di 125 posyandu. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi demi keberhasilan kegiatan tersebut.
“Kita ajak semua berpartisipasi. Kegiatan ini targetnya menjangkau seluruh balita di Bontang,” ujar Neni pada Senin (5/5/2025).
Untuk meningkatkan antusiasme warga, Pemkot juga menyiapkan doorprize dengan hadiah menarik. Semua balita yang telah terdata di Dinas Kesehatan akan ditimbang ulang guna memverifikasi data terbaru mengenai jumlah anak yang mengalami stunting.
Saat ini, sekitar 1.500 anak di Bontang tercatat mengalami stunting. Namun, Neni meyakini angka tersebut masih bisa berubah setelah pelaksanaan operasi timbang.
Ia menjelaskan bahwa verifikasi status gizi anak dilakukan melalui tiga pendekatan, yakni kekurangan gizi (undernutrition) yang mencakup gizi kurang, stunting, dan berat badan rendah malnutrisi zat gizi mikro seperti kekurangan atau kelebihan vitamin dan mineral penting; serta gizi berlebih dan obesitas, yang berisiko menimbulkan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
Menurut Neni, stunting merupakan kondisi tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Kondisi ini berkaitan erat dengan status sosial ekonomi, pola konsumsi, serta kesehatan ibu dan anak.
“Stunting menyebabkan hambatan dalam potensi fisik dan kognitif anak. Target kita tahun ini zero stunting,” tegasnya.
(Caa)