Suarastra.com – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi menurunkan 238 atlet untuk berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur XVII/2025. Para atlet muda ini akan bertanding pada 14 cabang olahraga dalam ajang yang digelar di Penajam Paser Utara (PPU) sejak 20 November 2025 lalu, dengan tema “Kolaborasi Prestasi Olahraga Mewujudkan Generasi Emas”.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Syafliansyah, menyebut jumlah atlet yang diberangkatkan tahun ini memang lebih sedikit dibandingkan kabupaten/kota lain. Beberapa nomor pertandingan juga tidak diikuti karena Kukar belum memiliki atlet di nomor tersebut.
“Atletnya sendiri jauh lebih sedikit dibanding kota atau kabupaten lain. Ada juga beberapa nomor pertandingan yang tidak kita ikuti karena memang belum punya atletnya,” ujar Syafliansyah, pada Rabu (26/11/2025).
Ia menilai kondisi ini menjadi catatan penting bagi persiapan jangka panjang, termasuk menuju ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang. Pembinaan atlet usia muda menjadi fokus utama Dispora agar dalam 3–4 tahun ke depan, Kukar dapat tampil lebih dominan.
“Lebih baik kita siapkan dari sekarang, meskipun mungkin hasil emasnya belum banyak. Tapi 3–4 tahun ke depan mereka bisa mendominasi,” jelasnya.
Ia merinci ada tiga langkah strategis pembinaan atlet ke depan. Pertama, memperbanyak kejuaraan usia muda di tingkat kabupaten sebagai ajang pembibitan. Kedua, meningkatkan fasilitas olahraga yang masih belum memadai. Ketiga, meningkatkan kapasitas pelatih sebagai elemen penting dalam pembinaan atlet.
“Atlet sudah bagus, tapi pelatihnya juga harus meningkat. Karena itu tahun ini Dispora mengadakan beberapa pelatihan khusus untuk pelatih,” tegasnya.
Meski begitu, pelaksanaan pembinaan tidak lepas dari kendala, terutama pada aspek pembiayaan. Dirinya mengungkapkan, bahwa efisiensi anggaran berdampak pada kesempatan tryout atlet ke luar daerah.
“Tahun ini sebenarnya kita bisa mengirim lebih banyak atlet untuk tryout, tetapi karena efisiensi anggaran jumlahnya harus dikurangi. Dengan dana terbatas, hasil yang diinginkan tidak bisa terlalu tinggi,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia optimistis atlet Kukar tetap mampu bersaing, terutama jika pembinaan dilakukan secara konsisten. Mental bertanding juga menjadi perhatian khusus, sehingga banyak atlet muda sengaja diturunkan agar mereka terlatih menghadapi tekanan kompetisi.
“Yang terpenting adalah menyiapkan bibit-bibit muda. Kita punya banyak talenta lokal yang potensial, dan itu harus dibina secara berkelanjutan,” lanjutnya.
Terakhir, ia bilang, pada Popda tahun ini, Kukar menargetkan capaian realistis namun tetap kompetitif, sambil memastikan pembinaan jangka panjang berjalan berkesinambungan.
(Adv/Oby/Mii)

