Suarastra.com – Dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat pembangunan berbasis data, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan serah terima hasil pemetaan spasial untuk membangun Data Desa Presisi pada Senin (30/12/24). Acara yang berlangsung di Hotel Grand Fatma ini dihadiri oleh Asisten I Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, pejabat terkait, para camat, serta kepala desa dari seluruh wilayah Kukar.
Langkah Awal Pembangunan Desa Presisi
Kegiatan ini menandai hasil pemetaan spasial tahap awal di 66 desa di Kukar. Data yang dihasilkan mencakup database desa, monografi desa, dan peta-peta tematik, yang diharapkan menjadi pijakan strategis untuk perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Akhmad Taufik Hidayat menyampaikan apresiasi kepada IPB University, khususnya kepada Profesor Dr. Sofyan Sjaf beserta tim Laboratorium Data Desa Presisi, atas kontribusinya dalam menghasilkan data yang akurat dan aplikatif.
“Kolaborasi ini bukan hanya membawa kemajuan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan desa-desa di Kukar,” ujarnya.
Tantangan dan Harapan Pembangunan Desa
Kukar menghadapi tantangan besar dalam memastikan pembangunan yang adil dan merata. Dengan kondisi geografis yang beragam dan kebutuhan spesifik di setiap desa, pendekatan berbasis data menjadi solusi penting.
“Data Desa Presisi hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, memberikan alat strategis yang mendukung rencana pembangunan yang lebih bijaksana,” jelas Taufik.
Data yang diserahkan dalam kegiatan ini tidak hanya sekadar angka, tetapi merupakan fondasi kebijakan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
Pemerintah Kabupaten Kukar menegaskan pentingnya memanfaatkan data ini sebagai panduan dalam menyusun program kerja di tingkat desa hingga kabupaten.
Komitmen Memanfaatkan Data untuk Pemberdayaan
Dalam sambutannya, Taufik menekankan bahwa tanggung jawab pemanfaatan data ini tidak hanya berada di tangan pemerintah, tetapi juga seluruh perangkat desa dan masyarakat.
“Data ini harus menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat, melibatkan mereka dalam proses pembangunan, dan memastikan bahwa kebijakan yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Pendekatan ini tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat modal sosial dan budaya desa. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, Kukar diharapkan menjadi pelopor dalam pembangunan berbasis data presisi di Indonesia.
Keberlanjutan dan Inspirasi Nasional
Taufik menutup acara dengan harapan agar kolaborasi dengan IPB University dapat terus berlanjut dan diperluas.
“Keberhasilan ini adalah awal dari perjalanan panjang. Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang telah kita mulai,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, perangkat desa, dan masyarakat. Dengan data presisi sebagai panduan, Kukar optimistis mampu menciptakan pembangunan desa yang lebih adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
(Azm)