Suarastra.com – Di tengah upaya mendorong kemajuan pendidikan di Kutai Kartanegara (Kukar), realitas masih menunjukkan tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kondisi sarana dan prasarana (sarpras) di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum sepenuhnya memadai.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor. Ia menyebut, jumlah sekolah yang ada di wilayah Kukar sangat besar, dengan lebih dari 400 SD tersebar di berbagai kecamatan. Kondisi ini membuat proses perbaikan sarpras tidak bisa dilakukan sekaligus.
“Kalau bicara sarpras, memang masih banyak yang belum memadai. Karena sekolah kita banyak sekali. SD saja lebih dari 400 unit,” ujar Thauhid, pada Jumat (18/04/2025).
Menurutnya, pemerintah daerah terus berupaya memperbaiki kondisi ini, namun segala pembenahan harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran setiap tahunnya.
“Memang tidak bisa sekaligus. Kita benahi pelan-pelan, satu per satu,” tambahnya.
Thauhid menekankan bahwa alokasi anggaran pendidikan tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik semata. Ada aspek lain yang tak kalah penting dan harus mendapat perhatian, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan.
“Saya sampaikan juga ke masyarakat, tidak semua dana harus dibelanjakan untuk bangunan. Kalau semua dipakai untuk fisik, lalu bagaimana dengan pelatihan gurunya?” katanya.
Ia mencontohkan, pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) bagi para guru merupakan kebutuhan yang mendesak untuk menjamin mutu pengajaran. Begitu pula dengan pengadaan alat penunjang pembelajaran di dalam ruang kelas.
Tak lupa, ia juga mengingatkan bahwa sekolah-sekolah yang sudah berdiri pun tak bisa diabaikan. Perhatian terhadap sistem pengajaran dan sarana penunjang di dalam ruang kelas juga menjadi fokus yang tak kalah penting.
“Sekolah yang sudah ada juga harus kita perhatikan. Bukan cuma bangun gedung baru. Sistem pengajarannya bagaimana, sarana dalam kelasnya juga harus dicek. Jadi dana yang ada harus dibagi secara proporsional,” pungkasnya.
(ADV/Oby)