Suarastra.com – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam memenuhi target rasio tempat tidur rawat inap, yaitu 1 per 1.000 penduduk.
Langkah ini dianggap strategis dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan pentingnya upaya ini saat kunjungan kerja ke Komisi IX DPR RI.
“Fokus utama kami adalah pembangunan rumah sakit yang termasuk dalam proyek strategis Kementerian Kesehatan,” ungkap Jaya.
Menurutnya, pembangunan rumah sakit di sekitar IKN memiliki urgensi tinggi untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan, seiring dengan pertumbuhan penduduk.
“Saat ini, rasio tempat tidur rawat inap di Kaltim sudah melampaui standar nasional, yaitu 2,7 per 1.000 penduduk,” katanya.
Meski demikian, Jaya mengakui masih ada beberapa daerah yang belum memenuhi target tersebut. Namun, ia optimistis bahwa target satu tempat tidur per 1.000 penduduk dapat tercapai pada akhir 2024.
“Kami sedang membangun rumah sakit di sejumlah wilayah, termasuk Kutai Kartanegara dan empat rumah sakit baru di kawasan IKN,” jelasnya.
Selain pengembangan infrastruktur, Dinkes Kaltim juga menghadapi tantangan dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Kekurangan dokter spesialis dan umum, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), menjadi fokus perhatian.
“Kami mengatasi tantangan ini melalui program penugasan khusus dokter,” ujar Jaya.
Program tersebut dirancang untuk menempatkan dokter umum dan spesialis di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga medis, seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Berau.
Dalam konteks Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kaltim telah mencapai cakupan kepesertaan universal health coverage.
Namun, Jaya menekankan pentingnya meningkatkan aktivasi kepesertaan agar program tersebut benar-benar optimal.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan DPR RI untuk mencari solusi atas tantangan ini,” tegasnya.
Terkait pemanfaatan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor kesehatan, Jaya menyampaikan harapannya agar DPR RI mendukung pemaksimalan anggaran ini untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa DBH sektor kesehatan dapat digunakan seefektif mungkin,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes Kaltim juga meluncurkan berbagai program inovatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah pemberian tes kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun.
“Untuk bayi yang baru lahir, kami akan melakukan skrining kesehatan sejak 1.000 hari p. Sedangkan untuk warga usia 35 tahun ke atas, kami menyediakan pemeriksaan darah rutin dan skrining hipertensi,” tutup Jaya.
Dengan langkah-langkah ini, Dinas Kesehatan Kaltim optimistis dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara merata, sekaligus mendukung keberhasilan pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru.
(Caa)