Suarastra.com – Begitulah kata orang tua zaman dahulu, ucapan sederhana namun sarat makna. Di balik larangan itu, tersimpan kepercayaan dan ajaran tentang kesopanan, kebersihan, dan rasa hormat terhadap alam.
Menurut petuah lama, ludah adalah bagian dari diri manusia mengandung unsur kehidupan yang berasal dari dalam tubuh. Meludah sembarangan dianggap tidak hanya kotor, tapi juga membuang bagian dari diri sendiri tanpa adab, seolah merendahkan karunia Tuhan.
Ada pula yang mempercayai, jika seseorang meludah di tempat yang “tidak layak” seperti di jalan, di dekat sumur, atau di bawah pohon besar makhluk halus penjaga tempat itu bisa tersinggung. Mereka bisa membuat orang itu sakit, sial, atau kehilangan semangat hidup.
Karena itu, para orang tua selalu menasihati anak-anaknya:
“Kalau mau meludah, carilah tanah kering atau kubur dengan kaki. Jangan sembarangan, nanti malaikat pun enggan mendekat.”
Petuah ini tidak hanya mengajarkan tentang pantangan, tapi juga tentang tata krama hidup bahwa segala sesuatu, bahkan yang tampak sepele seperti meludah, tetap harus dilakukan dengan rasa hormat dan kesadaran.
#Avisapranatungga

