Suarastra.com – Terletak jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Desa Susuk Tengah di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah satu upayanya adalah dengan mengoptimalkan kembali lahan kosong untuk dijadikan area persawahan.
Langkah ini mendapat perhatian dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim yang melakukan peninjauan langsung ke lokasi bersama Kepala Desa Susuk Tengah, Ainul Yaqin, pada Jumat (04/07/2025).
“Sejak tahun 90-an, lahan ini memang sudah diprogram untuk persawahan, namun tidak berjalan dengan baik karena minimnya akses bantuan dan pembinaan,” ujar Ainul Yaqin.
Menurutnya, rencana awal yang disiapkan oleh pemerintah desa adalah membuka kembali sekitar 50 hektare lahan untuk ditanami padi. Proses ini pun tengah memasuki berbagai tahapan, termasuk pendataan dan kesiapan infrastruktur dasar.
“Kami ingin mencoba membuka kembali lahan tersebut. Setelah kami diskusikan dengan warga, hasilnya sangat positif. Masyarakat mendukung penuh program persawahan ini,” tambah Ainul.
Dukungan masyarakat, lanjutnya, menjadi energi baru bagi pemerintah desa dalam mengembangkan program ketahanan pangan berbasis lokal. Ia juga berharap, adanya kolaborasi berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah desa, kabupaten, hingga provinsi dalam mengembangkan sektor pertanian di wilayahnya.
“Kami sangat berharap agar semua pihak terus bersinergi. Apalagi Bapak Bupati Kutim juga sangat mendukung hadirnya program persawahan ini,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, perwakilan dari DTPHP Kutim, Jainuddin atau yang akrab disapa Ijay, mengingatkan pentingnya konsistensi dalam pelaksanaan program ini.
“Setelah lahan dibuka, program ini jangan sampai berhenti di tengah jalan. Pemerintah desa juga harus aktif membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten agar dukungan tetap berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, Desa Susuk Tengah optimistis dapat menghidupkan kembali pertanian lokal demi mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di Kutim.
(Wan/Oby)