





Paragraf yang tersisa :
Dengan segala perjalanan panjangnya, Sukardi Wahyudi telah menjelma menjadi sungai kata yang tak pernah kering. Dari Tenggarong, suaranya melintas ke negeri-negeri jauh, dari bahasa Kutai hingga Spanyol, dari panggung Nusantara hingga pertemuan penyair mancanegara.
Puluhan buku tunggal, puluhan antologi, serta anugerah yang ia terima hanyalah jejak kecil dari ketekunan besar yang ia persembahkan.
Ia adalah penyair yang setia, budayawan yang berbakti, dan penjaga ingatan bangsa yang tak lelah mengukir zaman. Dalam dirinya, sastra menemukan rumah dan dalam setiap puisinya, kita menemukan denyut kehidupan yang akan tetap abadi.
(Caa)

