Suarastra.com – Sebuah festival kesenian bertaraf internasional yang telah lama dinanti-nanti oleh masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya kembali digelar. Tidak lain dan tidaklah bukan adalah Lanjong Art Festival 2025 yang berlangsung di Ladang Budaya (Ladaya) Tenggarong, pada Jumat (22/08/2025) malam.
Pagelaran bertajuk “Habis Barat Terbitlah Timur” akan berlangsung selama beberapa hari ke-depan, mulai dari tanggal 22 hingga 28 Agustus 2025 mendatang. Beragam penampilan kesenian akan dipertunjukkan dari kelompok teater dari berbagai daerah di Indonesia dan akan di isi juga oleh seniman dari beberapa negara besar.
Kegiatan itu juga dibuka langsung oleh, Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri dengan cara yang sangat unik, yaitu memotong rambut panitia penyelenggara. Selepas itu, dirinya juga sempat membawakan puisi yang dirinya dapatkan dari arsip mantan Bupati Kukar, Ahmad Dahlan yang memimpin pada periode 1965 hingga 1979.
“Ya, pertama kami menyambut baik pelaksanaan Lanjong Art Festival 2025 ini. Memang seni kontemporer seperti ini merupakan salah satu kegiatan seni yang harus kita angkat dan kembangkan, khususnya di Kukar,” ujar Aulia dalam sambutannya.
Ia menilai bahwa embrio seni kontemporer sebenarnya sudah tumbuh di Kukar melalui karya para seniman lokal. Namun, Aulia tidak menampik bahwa seni ini menghadapi tantangan di tengah maraknya budaya populer seperti K-Pop dan hiburan massal lainnya.
“Seni kontemporer memiliki nilai tinggi, tidak semua orang bisa menikmatinya. Tetapi menurut hemat kami, seni seperti ini justru perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aulia juga berharap Lanjong Art Festival dapat menjadi agenda tahunan di Kukar. Hal ini selaras dengan program Kukar Idaman Terbaik yang telah menyiapkan dukungan nyata bagi para seniman, baik berupa insentif maupun pembangunan fasilitas kesenian.
“Kita sudah membangun Gedung Kekraf sebagai pusat aktivitas kesenian di Kukar. Bahkan ada usulan dari seniman senior agar Serapo bisa diaktifkan kembali,” ungkapnya.
Maka dari itu, menurut Aulia langkah ini dapat memicu para seniman untuk terus berkarya sekaligus menjadikan seni sebagai profesi yang layak.
“Kita ingin para seniman ke depan bisa seperti profesi wartawan. Seni bukan hanya sekadar hobi, tapi juga bisa menjadi sumber penghidupan dan pengantar masa depan,” pungkasnya.
(Oby)