Suarastra.com – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin melakukan peninjauan progres pembangunan Water Boom yang berada di sebuah lokasi destinasi wisata yang menjadi icon Kota Tenggarong yaitu Pulau Kumala, pada Sabtu (16/08/2025).
Dengan mengenakan pakaian kaos warna putih yang sederhana, Wakil Bupati Kukar bersama dengan beberapa instansi terkait, berjalan menelusuri dan memantau langsung wahana air modern yang akan menambah keindahan wisata di Pulau Kumala dan sangat berpotensi untuk meningkatkan pengunjung lokal ataupun luar daerah.
Setelah melakukan peninjauan, Rendi Solihin mengatakan, Pulau Kumala memiliki banyak sekali potensi-potensi yang dapat di kembangkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya pada sektor pariwisata.
“Banyak sekali potensi pulau Kumala ini, karena kemarin banyak sekali masukan pulau kumala ini maunya diapakan, dan sempat wacana lapangan golf,” terang Rendi di hadapan awak media.

Pembangunan Water Boom ini juga digadang-gadang menjadi wahana air yang paling lengkap di Kalimantan Timur (Kaltim), dengan fasilitas modern yang dimiliki seperti kolam ombak, kolam arus, dan kawasan untuk anak-anak hingga dewasa. Dan, rencananya destinasi wisata tersebut akan rampung di tahun 2026 mendatang.
“Progres pembangunan kumala ini sampai saat ini masih berjalan, dan untuk finalnya sendiri direncanakan di tahun 2026. Mudah mudahan setelah dianggarkan di 2026, pulau kumala sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Kukar,” jelasnya.
Tak hanya wahana air modern, Rendi juga menyinggung, terkait wacana pembangunan jembatan penyeberangan untuk kendaraan menuju Pulau Kumala. Menurutnya, arus mobilitas ke Pulau Kumala sendiri akan sangat membutuhkan biaya yang sangat besar, kisarannya kemungkinan sampai hingga Rp800 miliar.
“Kalo dilihat dari segi bisnis, hal tersebut sangat tidak memungkinkan,” katanya.
Selain itu, wacana pengembangan sky tower dan kereta gantung juga turut disinggung. Namun, Rendi menilai tantangan perawatan fasilitas tersebut tidak ringan.
“Untuk perawatan dan maintenancenya sangat tinggi, bahkan mirip dengan bikin baru. Apalagi ini produk dari luar, perusahaannya dari Jerman, sperpartnya juga dari Jerman. Jadi biayanya hampir sama dengan membangun ulang di era sekarang,” tuturnya.
(Oby)