Suarastra.com – Menjelang libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga bahan pokok di Kutai Kartanegara (Kukar) tidak mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini disampaikan oleh para pedagang di Pasar Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, yang mengakui adanya kenaikan harga, namun dalam batas wajar.
Salah satu pedagang telur lokal di Pasar Mangkurawang, Endang mengungkapkan, bahwa harga telur yang ia jual hanya mengalami kenaikan tipis.
“Jualan saya biasanya telur kecil Rp1.500, naik jadi Rp1.600 sampai Rp1.700. Naiknya itu tidak jauh, paling 100 atau 200 rupiah,” kata Endang saat ditemui awak media Suarastra.com, pada Sabtu (21/12/24).
Ia menjelaskan, bahwa kenaikan harga juga berlaku untuk pembelian dalam jumlah besar. Misalnya, harga satu piring telur kecil yang sebelumnya Rp45.000 kini menjadi Rp48.000
“Naiknya cuma dua ribu aja. Tidak melonjak tinggi,” jelasnya.
Endang menambahkan, kenaikan harga ini juga disebabkan oleh faktor distribusi, terutama untuk barang yang didatangkan dari luar daerah seperti Surabaya dan Sulawesi. Cuaca buruk dan gelombang tinggi di akhir tahun sering memengaruhi kelancaran pasokan bahan pokok.
Sementara itu, untuk komoditas lain seperti sayuran lokal, harga masih cenderung stabil. Namun, sayuran yang didatangkan dari luar daerah, seperti wortel dan kentang, mengalami sedikit kenaikan harga.

Untuk harga unggas sendiri, Riski pengusaha muda Showroom Unggas di Pasar Mangkurawang, menyebutkan bahwa kenaikan harga ayam kampung juga tidak signifikan.
“Sekarang ayam kampung per kilo dari Rp85 ribu menjadi Rp90.000. Kalau mendekati Natal dan Tahun Baru, bisa saja naik menjadi Rp95.000 per kilonya,” kata Riski.
Di sisi lain, harga bebek per ekor masih stabil di kisaran Rp70 ribu. Sedangkan untuk mentok, harganya bervariasi, mulai dari Rp100.000 hingga Rp250.000 per ekor.
Kenaikan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Nataru adalah hal yang lumrah. Faktor utama kenaikan harga unggas, misalnya, adalah meningkatnya harga pakan ternak dan tingginya permintaan masyarakat.
“Setelah perayaan HBKN, harga unggas biasanya kembali stabil, kenaikan harga ini wajar, mengingat tingginya permintaan. Saya harap masyarakat bisa memaklumi,” timpal Riski.
Dengan kondisi yang masih terkendali, masyarakat Kukar dapat menikmati libur Nataru tanpa terlalu khawatir akan lonjakan harga bahan pokok.
(Oby)