Suarastra.com – Memasuki awal tahun 2025, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencatat prestasi yang membanggakan dalam pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Meski berada di tengah musim pancaroba, yang biasanya meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk, wilayah ini tidak melaporkan satu pun kasus DBD hingga saat ini.
Keberhasilan ini merupakan kebalikan dari awal tahun 2024, di mana Sebulu mencatat jumlah kasus DBD tertinggi di Kukar, dengan laporan ada 165 kasus.
Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Sebulu I, Evi Anarwati, upaya antisipasi yang dilakukan sejak dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus tersebut.
“Alhamdulillah, untuk awal tahun ini belum ada kasus DBD,” ungkap Evi melalui saluran selulernya pada, Rabu (22/01/2025).
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa pada Januari 2025, ada tiga pasien yang mengalami gejala serupa, di mana satu pasien dirujuk ke rumah sakit dan dua lainnya dirawat di Puskesmas Sebulu I.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
“Kita fokus pada gotong royong dengan menerapkan langkah 5M, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, Menabur, dan Menguapkan,” tambahnya.
Terakhir, kata dia, pihak Puskesmas Sebulu I juga tidak menyarankan untuk terus melakukan pencegahan dengan Fogging, akan tetapi lebih mementingkan menjaga kebersihan di pekarangan rumah warga.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya tidak. Karena itu, kami lebih menekankan pada pembersihan lingkungan,” tandasnya.
(Oby)