Suarastra.com – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, sebagai holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, menyatakan kesiapan dalam menyambut puluhan ribu umat Buddha yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
“Candi Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual kembali dipercaya menjadi tuan rumah perayaan Waisak yang akan dihadiri puluhan ribu umat Buddha dari berbagai daerah dan negara. InJourney berharap seluruh rangkaian perayaan Waisak 2025 dapat berjalan khidmat, aman, dan nyaman bagi seluruh umat,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono, Sabtu (3/5/2025).
Bersama pemerintah pusat dan daerah, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), serta para pemangku kepentingan, InJourney turut berkomitmen menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Waisak 2569 BE.
Maya menegaskan, perayaan Waisak tidak hanya bersifat religius, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam mendorong sektor pariwisata dan pelibatan UMKM.
“Perayaan ini mencerminkan semangat kolaboratif dan inklusif, di mana seluruh lapisan masyarakat dapat turut ambil bagian,” tambahnya.
Direktur InJourney Destination Management (IDM), Febrina Intan, menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan demi memastikan seluruh rangkaian kegiatan hingga puncak acara dapat berlangsung lancar dan aman.
“Waisak bukan sekadar perayaan, melainkan pengalaman spiritual yang menyentuh jiwa. Untuk itu, IDM menghadirkan sejumlah side event guna memperkaya pengalaman pengunjung selama momen Waisak 2025,” jelas Febrina.
Salah satu acara unggulan bertajuk Unveiling Borobudur mengajak pengunjung mengikuti perjalanan spiritual selama tiga hari dua malam, menekankan nilai keharmonisan keluarga melalui keseimbangan batin. Dengan pendekatan mindfulness dan refleksi diri, pengunjung diajak meresapi nilai kasih sayang, kesabaran, harmoni, dan kebijaksanaan.
Salah satu kegiatan dalam Unveiling Borobudur adalah Mindful Walking Pradaksina bersama Hendrik Tanuwidjaja, terinspirasi dari ritual Pradaksina Dinasti Syailendra. Meditasi ini dirancang untuk menghadirkan kedamaian, kebijaksanaan, dan energi positif dalam suasana sakral Candi Borobudur.
Selain itu, acara Pasar Medang yang merupakan event IP (Intellectual Property) milik IDM juga kembali digelar. Bertempat di area Plaza Beringin (eks Main Gate), pasar ini menghadirkan 60 tenan UMKM dengan ragam sajian kuliner tradisional, pertunjukan, serta workshop yang menghidupkan nuansa budaya lama.
Tahun ini, lebih dari 1.900 pelaku UMKM lokal terlibat dalam rangkaian Waisak, mencakup sektor kuliner, kriya, hingga jasa pariwisata. Selain itu, lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal dilibatkan dalam pengelolaan logistik, penyambutan, dan pelayanan acara. Peringatan Waisak juga diperkirakan akan meningkatkan tingkat hunian di kawasan sekitar Borobudur.
“Peringatan Waisak tidak hanya sebagai momentum spiritual, tapi juga penggerak ekonomi lokal. Candi Borobudur dapat menjadi simbol pariwisata berkelanjutan melalui penyelenggaraan kegiatan berbasis nilai spiritual,” tutup Maya Watono.
Menteri BUMN, Erick Thohir, turut meninjau langsung kesiapan perayaan Waisak di Borobudur pada Kamis (1/5), memastikan seluruh persiapan telah berjalan optimal. Diperkirakan lebih dari 40.000 umat Buddha akan memadati Candi Borobudur selama sepekan rangkaian kegiatan Waisak yang berlangsung mulai 4–12 Mei 2025.
Salah satu agenda utama adalah perjalanan 34 Bhikkhu Thudong dari berbagai negara, seperti Thailand, Kamboja, Amerika Serikat, dan Malaysia. Dimulai sejak 6 Februari 2025 dari Thailand, para Bhikkhu telah menempuh perjalanan lintas negara sejauh lebih dari 2.600 kilometer dan diperkirakan tiba di Borobudur pada 10 Mei 2025.
Puncak perayaan Waisak akan berlangsung pada Senin, 12 Mei 2025 pukul 23.55 WIB, ditandai dengan prosesi pradaksina yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali serta pelepasan 2.569 lampion sebagai simbol cahaya perdamaian. Pelepasan lampion ini menjadi salah satu daya tarik utama yang menarik antusiasme masyarakat.
Penjualan tiket untuk Festival Lampion Waisak Nasional telah dibuka sejak 4 Maret 2025. Peserta diwajibkan mengenakan busana serba putih yang sopan, serta tidak diperkenankan menggunakan celana pendek, rok mini, atasan tanpa lengan, atau pakaian transparan.
Rangkaian Waisak tahun ini juga akan diramaikan oleh kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gratis, operasi minor, layanan kesehatan gigi, hingga pembagian kacamata baca bagi masyarakat sekitar Borobudur.
(Caa)