Suarastra.com – Suasana duka mendalam menyelimuti pemakaman Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi, yang berlangsung pagi ini, pukul 10:00 WITA, di Jalan Sangkulirang 1, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong.
Seakan langit ikut bersedih, angin bertiup kencang membawa gumpalan awan hitam dan sedikit rintik hujan mulai membasahi bumi. Di lokasi pemakaman, kerabat, rekan kerja, dan masyarakat umum, hadir memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang di kenal sebagai pemimpin yang terus memperjuangkan aspirasi dari masyarakat Kukar.
Terlihat dari Suarastra.com, istri dari mendiang Junaidi, duduk sambil mendekap anaknya yang terisak tangis pilu, sambil meneteskan butiran air mata, di depan kuburan sang ayah tercinta.
Di hadapan pemakaman itu juga, terlihat Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengenakan pakaian serba hitam, tanda berkabung, dengan menundukkan kepalanya.
“Almarhum ini sudah saya anggap seperti adik saya sendiri,“ Ucap Edi sebelum mengantarkan mendiang Junaidi ke lokasi pemakaman.
Ia juga menyatakan, teringat saat Almarhum dilantik sebagai ketua DPRD Kukar, pada 23 Oktober 2024 lalu, mendiang Junaidi mengatakan hal yang sampai saat ini menjadi ingatannya.
“Saya akan menjalankan amanah ini sebaik-baiknya untuk kabupaten Kukar,” ucap almarhum setelah dirinya dilantik.
“Saya ingat dan tidak akan pernah lupakan apa yang dirinya katakan waktu itu,” tutur Edi, dengan tatapan berat, membayangkan perjuangan mereka dihari-hari lalu.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kukar juga mengajak masyarakat dapat mendoakan almarhum agar dapat diterima di sisi Tuhan yang maha Esa, serta dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di tempat yang teristimewa di sisinya.
“Selamat jalan adikku, sosok Junaidi tidak akan pernah terlupakan oleh kami dan seluruh para relawan arjuna, tekad, dan niat untuk mengabdikan kepada kutai kartanegara,” tandasnya.
Sebagai informasi, Ketua DPRD Kukar, Junaidi, dikabarkan meninggal setelah bermain bulu tangkis di halaman kompleks DPRD Kukar, pada Selasa (02/11/2024) malam. Saat itu Almarhum sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit untuk mendapatkan pertolongan pertama, namun nyawanya tak sempat terselamatkan.
Selamat jalan Bung Junaidi, pemimpin kami, panutan kami, dedikasi dan jasamu akan selalu terkenang, perjuanganmu akan selalu dilanjutkan. Sekali lagi, tenang di sisi-Nya, doa kami menyertai kepergianmu.
(Oby/Azm)