Suarastra.com – Cahaya warna-warni menyelimuti Taman Kota Raja, Tenggarong, ketika helatan Pekan Pesta Rasa resmi digelar pada Rabu (19/11/2025) malam kemarin. Selama empat hari, ruang publik itu berubah menjadi pusat keramaian kuliner yang menghadirkan puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari seluruh wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).
Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) ini merupakan kemasan baru dari agenda tahunan yang sebelumnya dikenal sebagai Gebyar UMKM. Tahun ini, ajang tersebut hadir dengan konsep yang lebih segar, berfokus pada pengalaman menjelajah cita rasa daerah.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Setkab Kukar, Dafip Haryanto, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, menegaskan pentingnya pekan kuliner ini sebagai wadah promosi sekaligus pemasaran produk lokal.
“Ini kegiatan rutin pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UMK. Diharapkan menjadi tempat memperkenalkan dan memasarkan produk-produk lokal yang sudah melalui proses seleksi dan pembinaan,” ujarnya.
Bupati menilai, Pekan Pesta Rasa bukan hanya ruang kreativitas, tetapi juga bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita harapkan kegiatan ini mampu menjadi pendorong perekonomian Kutai Kartanegara serta meningkatkan kualitas produk UMK binaan pemerintah,” lanjutnya.
Sementara itu, konsep baru kegiatan tahun ini dipaparkan Kepala Bidang Pengembangan UKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin. Ia menjelaskan bahwa perubahan nama menjadi Pekan Pesta Rasa adalah bentuk penegasan bahwa Kukar tidak hanya dikenal lewat objek wisatanya, tetapi juga melalui kekayaan kuliner.
“Intinya, kita ingin menjual Kutai Kartanegara bukan hanya lewat destinasi wisata, tetapi juga destinasi wisata rasa, wisata lidah yang bisa dinikmati masyarakat luar,” katanya.
Salah satu sajian istimewa dalam rangkaian kegiatan adalah workshop dan perlombaan memasak olahan berbahan dasar labu kuning dan ubi rambat, dua komoditas pertanian terbesar Kukar.
“Tujuannya mendukung hilirisasi produk pertanian. Agar komoditas ini tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi makanan bernilai tambah, bahkan bisa menjadi oleh-oleh khas,” jelas Fathul.
Pekan Pesta Rasa tahun ini juga menjadi panggung bagi wirausaha baru. Dari 40 tenant yang dibuka, 21 di antaranya merupakan pelaku usaha baru yang difasilitasi sebagai bagian dari launching program Jadi Pengusaha.
“Program ini konsepnya seperti inkubasi bisnis. Kami dampingi calon wirausaha mulai dari memilih jenis usaha, membangun usaha yang benar, hingga mengurus legalitas sampai siap berjalan,” ujarnya.
Dengan kegiatan seperti ini, Fathul berharap, pendampingan menyeluruh ini mampu mencetak lebih banyak wirausaha baru yang tangguh, sekaligus mendukung program “Kukar Idaman Terbaik”. Hingga Oktober 2025, tercatat sekitar 1.700 pelaku UMKM telah memanfaatkan KKI dengan total plafon lebih dari Rp32 miliar.
Pada penyelenggaraan kali ini, peserta dengan jarak terjauh datang dari Desa Sukamaju, Tenggarong Seberang. Sementara itu, terkait pencapaian program pencetakan 10.000 UMKM, Fathul menyebutkan bahwa sejak 2021 hingga 2025 Kukar telah melahirkan sekitar 18.500 pelaku usaha baru. Program ini akan terus berjalan hingga 2029.
“Pekan Pesta Rasa 2025 menjadi lebih dari sekadar pasar kuliner, terapi juga menjadi ruang tumbuhnya kreativitas, ekonomi, dan harapan baru bagi wirausaha lokal Kukar,” pungkasnya.
(ADV/Oby/Mii)

